Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Merapi Menurun, Ratusan Warga Klaten Tinggalkan Pengungsian

Kompas.com - 03/02/2021, 15:33 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com-Ratusan pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (3/2/2021), pulang ke rumah masing-masing.

Mereka memilih pulang dengan alasan karena terlalu lama tinggal di tempat pengungsian.

"Mereka menyampaikan karena sudah hampir tiga bulan di pengungsian sejak tanggal 6 November 2020 sampai sekarang. Jadi tingkat kejenuhan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Sip Anwar ditemui di Klaten, Jawa Tengah, Rabu.

Baca juga: BPPTKG Pastikan Gundukan di Lereng Merapi Bukan Kubah Lava Baru

Di samping itu juga aktivitas Gunung Merapi telah menunjukkan penurunan berdasarkan kajian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Kedua dari BPPTKG menyampaikan bahwa kondisi Merapi sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, baik deformasi maupun lava pijar," kata dia.

Kemudian pandemi Covid-19 menjadi pertimbangan karena menimbulkan kerumunan, meskipun protokol kesehatan sudah diterapkan di tempat pengungsian.

Anwar menyebut jumlah pengungsi di tempat evakuasi sementara Balerante ada sebanyak 227 jiwa.

Baca juga: Pemkab Sleman Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Merapi

Mereka berasal dari tiga dukuh, yakni Ngipik Sari, Sambungrejo, dan Gondang.

"Ada 227 jiwa dari tiga dukuh yang mengungsi di Balerante. Mereka sebagian besar kelompok rentan," ungkap dia.

Kendati sudah pulang, Anwar meminta warga kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi Desa Balerante kembali lagi ke pengungsian jika kondisi tidak memungkinkan.

Pasalnya, sekat yang terpasang di tempat pengungsian tidak akan dibongkar. Hal ini dilakukan jika sewaktu-waktu aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat.

"Kami mengimbau kalau nanti pulang harus waspada melihat kondisi di atas dan fasilitas yang lain seperti SOP evakuasi mandiri. Kalau kiranya bahaya kembali ke TEA (tempat evakuasi akhir)," ungkap Anwar.

Baca juga: Masih Siaga, BPBD Klaten Minta Warga KRB III Gunung Merapi Tetap di Pengungsian

"Ini (sekat di pengungsian) tidak kami bongkar sampai nanti statusnya turun jadi Waspada (level II). Jadi ini fasilitas di pengungsian tetap, logistik tetap kami siapkan. Bahkan, yang pulang itu kami koordinasi dengan relawan dengan pemerintah desa," sambung dia.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan, banyak pengungsi pulang karena aktivitas Gunung Merapi sudah mengalami penurunan.

Meskipun demikian, ungkap Lilik status Siaga (level III) Gunung Merapi masih tetap.

"Sehingga ini yang kemudian perlu kita sampaikan teman-teman kita di BPBD bagaimana kesiapan di tempat evakuasi sementara ini maupun yang ada di desa-desa tempat pengungsi kembali ke rumah masing-masing," kata dia.

Baca juga: 265 Pengungsi Erupsi Gunung Merapi di Magelang Tinggalkan Barak

Menurut Lilik, tempat evakuasi sementara akan dibersihkan dengan disemprot cairan desinfektan untuk disiapkan jika aktivitas Merapi kembali meningkat.

Lilik menyebut, pengungsi Gunung Merapi yang pulang ke rumah tidak hanya terjadi di Klaten.

Tetapi, para pengungsi di Boyolali, Magelang dan Sleman juga sudah pulang ke rumah.

"Kemarin (pengungsi) yang di Magelang sudah ada yang kembali ke rumah. Kemudian di Boyolali (Tlogolele) itu mulai kemarin ada sebagian yang kembali, tapi ada yang di pengungsian. Semua itu pilihan tidak kemudian kita harus pulang. Karena statusnya Siaga memang tidak dianjurkan pulang. Tetapi kalau mau pulang difasilitasi dengan catatan begitu erupsi terus kembali lagi ke pengungsian," ungkap Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com