Wakid mengatakan, kegiatan ini penting dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban akibat disengat tawon vespa. Sebab, sengatan tawon vespa sangat berbahaya.
Berdasarkan laporan yang diterima dari warta, banyak korban yang masuk rumah sakit setelah disengat tawon tersebut.
“Kalau bahayanya memang sangat berbahaya. Karena informasi dari masyarakat yang kami terima banyak warga ini yang ketika dientup (disengat) tawon ini ada yang masuk rumah sakit, kemudian ada yang pingsan dan sebagainya,” kata dia.
Bahkan, Wakid juga menerima laporan ada warga yang meninggal setelah disengat tawon.
Baca juga: Sejumlah Fakta Dentuman Misterius di Malang, Seperti Letusan Meriam dan Masih Terdengar hingga Pagi
“Bahkan informasi yang kemarin, yang sudah kita tangani di Patianrowo, tepatnya di Desa Rowomarto Patianrowo itu bahkan sampai meninggal,” lanjut Wakid.
Korban bernama Suroto (63) itu disengat tawon vespa pada 6 Januari. Nyawanya tak tertolong meski telah dilarikan ke RSUD Kertosono, Nganjuk.
Tercatat, satu korban tewas dan satu luka akibat disengat tawon itu. Seekor kambing milik warga di Desa Rowomarto, Patianrowo, juga mati disengat tawon.
Sementara agar kejadian serupa tak terulang, Wakid mengimbau masyarakat melapor ke Unit Damkar Satpol PP jika menemukan sarang tawon.
“Untuk masyarakat kami sarankan ketika ada binatang yang membahayakan misalnya kalau ada tawon atau ada ular, ataupun ada binatang yang lain, yang sekira itu mengganggu kehidupan di lingkungan bisa menghubungi kami,” imbaunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.