Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Dentuman Misterius di Malang, Seperti Letusan Meriam dan Masih Terdengar hingga Pagi

Kompas.com - 03/02/2021, 10:30 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Suara dentuman misterius terdengar berkali-kali dengan tempo yang sama di Kota Malang. Suara itu terdengar pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021) dini hari.

Akun Twitter BPBD Kota Malang sempat mencuit perihal dentuman itu sekitar pukul 23.32 WIB. Warganet yang mendengar dentuman itu juga membagi pengalamannya di lini masa.

Kompas.com juga mendengar dentuman yang serupa letusan meriam tersebut. Suara itu terdengar sekitar pukul 00.00 WIB hingga 01.30 WIB.

Suara itu terdengar dengan tempo yang lambat. Sekali berbunyi, berhenti, lalu berbunyi lagi dengan tempo yang hampir sama.

Terkadang terdengar dua kali suara dentuman yang hampir bersamaan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Ma’muri mengatakan, pihaknya tidak mendeteksi adanya aktivitas gerakan bumi atau petir terkait dentuman itu.

Baca juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Malang, Kaca Rumah Warga sampai Bergetar

Ia memperkirakan suara dentuman itu tak berasal dari dua aktivitas tersebut.

"Sejauh ini rekaman tentang gempa bumi, rekaman seismik kami memang tidak ada anomali dari kemarin. Kalau dibilang dari getaran tanah, nggak juga. Karena rekaman sensor kami tidak mencatat," kata Ma'muri saat dihubungi, Rabu.

Sementara itu, Operator Posdalops BPBD Kota Malang, Mokhamad Aziz Wijaya juga belum bisa memastikan sumber suara dentuman itu.

"Suaranya dem, dem, kayak letusan meriam. Ini frekuesinya terus menerus," kata Aziz saat dikonfirmasi, Rabu.

Terdengar keras oleh warga

Sejumlah warga di Kota Malang dan Kabupaten Malang mendengar suara dentuman itu dengan jelas.

 

Imarotul Izzah, warga Sekarpura, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mendengar dentuman itu berkali-kali.

Izzah awalnya tak sadar dengan suara dentuman itu karena sedang asyik menonton YouTube. Tetapi, ia melihat cuitan warganet tentang dentuman itu.

Izzah pun mencoba mendengarkan suara itu karena penasaran.

"Ternyata beneran kedengaran juga di daerah rumahku di Sekarpuro, Pakis. Itu saya dengar sekitar pukul setengah satu (00.30 WIB). Dentuman itu terdengar berkali-kali," kata Izzah saat dihubungi.

Baca juga: Bupati Terpilih Sabu Raijua Orient Riwu Kore Ternyata WN AS, Bawaslu dan KPU Beda Pendapat

Lisdya Shelly, warga Bareng, Kota Malang, mengaku mendengar suara itu sekitar pukul 01.30 WIB.

"Aku dengar sekitar jam dua, suaranya dem dem. Nah terus aku tinggal tidur. Jam 4.30 bangun dengar lagi. Tapi suaranya sudah lirih," katanya.

Masih terdengar pada pagi hari

Seorang staf di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Anang Mustofa juga mendengar dentuman itu dari tempat tinggalnya di Tajinan, Kabupaten Malang.

Ia mulai mendengar suara itu pada Selasa sekitar pukul 23.00 WIB.

 

Saat itu, suara dentuman terdengar cukup keras dan membuat kaca di rumahnya bergetar.

"Rasanya dekat banget dari rumah saya. Sekitar jam tujuh tadi masih terdengar. Tapi kaca sudah tidak getar lagi," katanya.

Baca juga: TNI-Polri Tak Takut dengan Tantangan Perang Terbuka KKB, Begini Penjelasan Wakapolda Papua

 

Hal senada juga disampaikan mahasiswa Universitas Negeri Malang, Dufan Dwi Wahyudi. Suara itu terdengar keras dari tempat tinggalnya di Dau, Kabupaten Malang.

"Suaranya agak keras, suara dem sambil ada getaran. Kalau saya dengarnya jam setengah satu," katanya.

(KOMPAS.com/Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com