Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 1 Keluarga di Surabaya Jadi Komplotan Copet, Beraksi di Pusat Perbelanjaan hingga Ditangkap Polisi

Kompas.com - 03/02/2021, 10:20 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Satu keluarga di Surabaya, Jawa Timur, yang diduga merupakan komplotan pencopet ditangkap polisi.

Satu keluarga itu yakni, ayah berinsial RDA (50), ibu AY (41), dan anaknya berinisial ORT (27). Mereka merupakan warga Jalan Darmo Permai.

Saat melakukan aksinya, satu keluarga ini dibantu satu orang eksekutor berinisial SW, warga Kecamatan Tambaksari, yang merupakan teman dari AY.

Aksi komplotan ini terhenti setelah ditangkap polisi setelah melakukan aksi copet di Pasar Pagi Tugu Pahlawan, pada 24 Januari 2021.

Kepada polisi, para pelaku kerap melakukan aksinya di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara.

Tak hanya itu, mereka juga beraksi di Pasar Tugu Pahlawan, Pasar Turi, dan Jembatan Merah Plasa.

Sementara itu, RDA mengaku terpaksa mengajak keluarga mencopet lantaran pekerjaannya sebagai driver online sepi orderan.

Kata RDA ia baru pertama mengajak keluarganya mencopet.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Satu keluarga komplotan copet ditangkap polisi

Ilustrasi ditangkapKOMPAS.com/ Junaedi Ilustrasi ditangkap

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizki Wicaksana mengatakan, satu keluarga itu ditangkap setelah melakukan aksi copet di Pasar Pagi Tugu Pahlawan, pada 24 Januari 2021.

Saat itu, pihaknya mendapat laporan dari korban bernama Ervi Ananda Ayu yang melapor ke polisi jika ponselnya raib dicopet.

Polisi yang mendapat laporan itu kemudian mendatangi lokasi kejadian hingga berhasil menangkap pelaku.

"Dari laporan itu, kami bergerak menangkap kawanan copet dimaksud, termasuk menangkap penadah yang menyimpan banyak barang bukti hasil aksi copet kawanan tersebut," kata Arief saat dikonfirmasi, Selasa (2/2/2021).

“Tiga dari empat orang ini masih keluarga,” sambungnya, dikutip dari Surya.co.id.

Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi

 

2. Berbagi peran saat beraksi

Ilustrasi copetThinkstockphotos.com Ilustrasi copet

Kata Arief, keluarga ini memiliki peran masing-masing saat melancarkan aksinya.

Saat beraksi, lanjut Arief, sang ibu berperan mengalihkan perhatian korban, sementara suaminya bertugas sebagai pengawas.

Sedangkan anaknya bertugas melemparkan dompet yang dicopet kepada penadah.

"Sementara eksekutor copet adalah orang lain yang masih teman dari sang ibu," ujarnya.

Baca juga: Ayah, Ibu, dan Anak Berkomplot Jadi Copet, Punya Peran Berbeda Saat Beraksi

 

3. terancam sembilan tahun penjara

Ilustrasithawornnurak Ilustrasi

Setelah ditangkap, kepada polisi keempat pelaku mengaku kerap beraksi di pusat perbelanjaan di Surabaya Utara.

Tak hanya itu, mereka juga beroperasi di Pasar Tugu Pahlawan, Pasar Turi, dan Jembatan Merah Plasa.

"Mereka semua sudah ditetapkan tersangka," ujarnya.

Atas perbuatannya, keempat pelaku diancam Pasal 363 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Baca juga: Cerita di Balik 1 Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Hasilnya untuk Makan

 

4. Baru pertama ajak keluarga

Ilustrasi keluarga sejahterafreepik.com/pch.vector Ilustrasi keluarga sejahtera

Sementara itu, kepada polisi tersangka RDA mengaku baru pertama kali mengajak keluarganya untuk mencopet.

“Saya baru ajak kali ini,” katanya, Selasa.

Saat diajak mencuri, sambung RDA, istri dan anaknya kaget.

“Saya ajak karena terpaksa. Sebelumnya mereka nggak tahu. Saya bujuk untuk sewa mobil saat akan beraksi,” ujarnya.

Baca juga: Wakapolda Papua Sebut Tantangan Perang Terbuka kepada TNI-Polri dari KKB Bukan yang Pertama

 

5. Hasilnya untuk makan

Ilustrasi makanan di atas meja restoran. SHUTTERSTOCK/OLGA KLOCHANKO Ilustrasi makanan di atas meja restoran.

RDA mengaku terpaksa mengajak keluarga mencopet lantaran pekerjaannya sebagai driver online sepi orderan.

“Hasilnya untuk makan pak, sekarang saya menyesal Pak,” ungkapnya.

Dalam hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi. Ternyata, sebelum melakukan aksi di Pasar Minggu Tugu Pahlawan, ia telah mencuri di kawasan PGS Surabaya.

Dalam melakukan aksinya, sasarannya adalah wanita. Di PGS sendiri, ia mencuri uang di tas korbannya.

Baca juga: Kronologi Video Viral Polisi Diserempet Sopir Minibus, Hindari Operasi Yustisi

 

(Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Dheri Agriesta)/Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com