Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Kebahagiaan Lewat Sepiring Hidangan Makan Siang Gratis

Kompas.com - 02/02/2021, 22:13 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Roemah Makan Rakjat namanya.

Di jam makan siang, warung yang berada di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, itu selalu ramai.

Pasalnya, Roemah Makan Rakjat (RMR) selalu menggratiskan hidangan makan siang.

Husni Sukron adalah salah satu pengunjung setianya. Dia dan tiga temannya hampir setiap hari menikmati makan siang di warung seluas sekitar 6x10 meter tersebut.

“Ini saya makan lauknya ikan, sayur tahu dan tempe. Semuanya enak, terus setiap hari juga berbeda-beda masakannya. Bagi saya ini sangat membantu sekali apalagi di masa pandemi," tutur pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu.

Baca juga: Ada Rumah Makan Gratis di Pekalongan, Buka Tiap Hari Tanpa Syarat

Ya, di sana, semua orang bisa mencicipi makan siang gratis.

"Setiap hari kita menyediakan 150 lebih porsi terutama untuk kaum dhuafa yang berada di Kota Pekalongan. RMR di Kota Pekalongan merupakan bagian dari rumah makan lain yang sudah berdiri di tujuh kota," terang pengelola Roemah Makan Rakjat, Maya, kepada wartawan, Selasa (2/2/2021).

Ia menceritakan sebelum memakai nama yang sekarang, tempat yang dikelolanya itu bernama Warung Makan Rakyat. Tempat tersebut dikelola oleh beberapa pengurus dan relawan.

Nasi dan lauk pauk yang disajikan di RMR merupakan hasil olahan para relawan. Mereka memasak secara bersama-sama, lalu diantarkan ke RMR.

Baca juga: Empati dari Banyuwangi, Bagikan Kupon Makan Gratis di Tengah Pandemi

 

Terinspirasi dari gerakan makan gratis

Sejumlah warga mengantri di Rumah Makan Rakyat Kota Pekalongan Jawa Tengah.Kompas.com/Ari Himawan Sejumlah warga mengantri di Rumah Makan Rakyat Kota Pekalongan Jawa Tengah.

Maya mengungkapkan RMR didirikan karena terinspirasi dari gerakan makan gratis sebagai aksi kepedulian untuk membantu masyarakat kurang mampu, terutama bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19.

“Selain bisa makan di sini, kami juga membungkus untuk para dhuafa di jalan-jalan maupun korban banjir," ucapnya.

Dia menyebut ketika RMR berjalan empat bulan, mereka hanya menghabiskan 10 kilogram beras per hari, sedangkan kini naik menjadi 25 kilogram per hari.

Baca juga: Terdampak Pandemi, Bule Asal Belanda Buka Warung Mi Ayam Telolet

"Donatur dari mana saja, Alhamdulillah selalu ada. Bahkan dari luar kota juga ikut menjadi donatur," tambah Maya.

Sebagai orang yang kerap bertandang ke sana, Husni mengatakan salah satu hal yang unik dari Roemah Makan Rakjat adalah pengunjung wajib mencuci piring dan gelasnya setiap habis makan.

Kemudian ditata rapi dibantu oleh relawan.

"Saya harap program seperti ini tidak terputus. Terima kasih untuk relawan dan donatur," tutup dia.

Baca juga: Perjuangan Mahasiswa Tunanetra, Keliling Berjualan Keripik demi Cukupi Kebutuhan Hidup

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekalongan, Ary Himawan Sarono | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com