Ada Rumah Makan Gratis di Pekalongan, Buka Tiap Hari Tanpa Syarat

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sebuah rumah makan di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selalu ramai saat jam makan siang.

Rumah makan yang diberi nama "Roemah Makan Rakjat" ini menyediakan makan siang gratis untuk siapa saja yang datang.

Karena masa pandemi Covid-19, rumah makan yang berada di lahan sekitar 6X10 meter tersebut menerapkan protokol kesehatan ketat.

Baca juga: Ini Cerita Pemilik Rumah Makan Gratis yang Dirampok tentang Perjalanan Usahanya

Pengelola Roemah Makan Rakjat (RMR) Maya mengatakan, awalnya tempat yang dikelola bersama beberapa pengurus dan relawan lainnya ini dinamakan Warung Makan Rakyat.

Kemudian diganti menjadi Roemah Makan Rakjat.

"Setiap hari kita menyediakan 150 lebih porsi terutama untuk kaum dhuafa yang berada di Kota Pekalongan. RMR di Kota Pekalongan merupakan bagian dari rumah makan lain yang sudah berdiri di tujuh kota," kata Maya kepada wartawan, Selasa (2/2/2021).

Maya menjelaskan, pendirian RMR ini terinspirasi dari gerakan makan gratis sebagai aksi kepedulian untuk membantu masyarakat kurang mampu terutama kepada mereka yang terdampak pandemi Covid-19.

"Donatur dari mana saja, Alhamdulillah selalu ada. Bahkan dari luar kota juga ikut menjadi donatur," tambah Maya.

Baca juga: Empati dari Banyuwangi, Bagikan Kupon Makan Gratis di Tengah Pandemi

Para relawan hampir setiap hari memasak nasi dan lauk pauk secara bersama-sama, kemudian diantar ke RMR.

Bahkan, menurut Maya, dari empat bulan berjalan dari awalnya hanya menghabiskan 10 Kg beras per hari, kini naik menjadi 25 Kg per harinya.

"Selain bisa makan di sini, kami juga membungkus untuk para dhuafa di jalan-jalan maupun korban banjir," lanjutnya.

Husni Sukron (25), salah seorang warga Kota Pekalongan berterima kasih dengan adanya warung makan gratis ini.

Bersama tiga rekannya, Husni yang berprofesi sebagai kuli bangunan mengaku hampir setiap hari makan di RMR.

"Ini saya makan lauknya ikan, sayur tahu dan tempe. Semuanya enak terus setiap hari juga berbeda-beda masakannya. Bagi saya ini sangat membantu sekali apalagi di masa pandemi," ujar Husni.

Menurutnya, salah satu yang unik dari rumah makan gratis ini adalah ketika habis makan wajib mencuci piring dan gelas sendiri.

Kemudian ditata rapi dibantu oleh para relawan.

"Saya harap program seperti ini tidak terputus. Terima kasih untuk relawan dan donatur," tutup dia.