Menurut dia, datangnya banjir disertai padamnya aliran listrik membuat suasana di tempat tinggalnya makin mencekam.
"Dulu pernah banjir tapi enggak parah seperti ini. Tadi malam suasananya mencekam, sampai jam sepuluh," kata Kasnan disela aktivitas membersihkan sisa banjir.
Dia mengungkapkan, banjir bandang yang melanda Desa Banjaragung terjadi selepas maghrib, disertai suara gemuruh arus banjir.
Banjir tersebut, kata Kasnan, membuat sejumlah peralatan rumah tangga hilang, di samping belasan ayam miliknya yang juga menjadi korban banjir.
"Saya pikir rumah saya sudah aman, ternyata air masuk rumah saya dan anak saya. Ayam saya 12 ekor, hilang. Sudah besar dan siap jual sebenarnya," ujar Kasnan.
Kepala Desa Banjaragung Hasan Sulaiman mengungkapkan, banjir bandang pada Senin malam menerjang dua wilayah dusun, Banjaragung dan Banjarejo.
Baca juga: Petugas TPU Jombang Telah Makamkan 119 Jenazah dengan Menerapkan Protokol Covid-19 sejak Awal Tahun
Rumah yang terdampak akibat datangnya air bah, sebanyak 36 unit. Dari 36 rumah, ada 15 rumah yang mengalami kerusakan.
Rumah warga yang rusak atau yang sempat diterjang air bah, rata-rata berdekatan dengan aliran Sungai Pakel, yang melintasi Desa Banjaragung dan sebagian wilayah Kecamatan Bareng.
"Hasil pendataan kami, ada 36 rumah terdampak. Rumah yang rusak ada 15 rumah, rusak parah ada 3 rumah, ambruk rata dengan tanah," kata Hasan.
Selain rumah, sebut dia, dua jembatan di desa tersebut juga rusak dan memutus akses antar perkampungan penduduk.
Kemudian, ungkap Hasan, ternak dan peralatan rumah tangga juga banyak yang dilaporkan hanyut terbawa banjir.
"Fasilitas umum ada dua jembatan yang rusak. Korban jiwa tidak ada. Kalau yang dikeluhkan warga, banyak peralatan rumah tangga yang hanyut dan rusak," ujar Hasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.