Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tahap Kedua Tiba di Indonesia

Kompas.com - 02/02/2021, 17:50 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 gelombang kedua dari Sinovac, China, tiba di Indonesia, Selasa (2/2/2021).

Pada gelombang pertama Januari 2021, Indonesia menerima bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 15 juta dosis.

“Sebelumnya pemerintah Indonesia mendatangkan produk jadi vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis, dengan nama CoronaVac untuk 1,5 juta tenaga kesehatan di Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Kemenkes: Tak Ada Perbedaan Kualitas Vaksin Covid-19 Jadi dan Bentuk Curah

Bambang mengatakan, bahan baku yang sudah diterima merupakan bagian dari bahan baku yang akan didatangkan dari Sinovac sebanyak total 140 juta dosis.

Pengirimannya dilakukan bertahap sampai dengan Juli 2021.

Seluruh bahan baku ini selanjutnya akan dilakukan proses filled and finished di fasilitas Bio Farma.

Bambang mengatakan, bahan baku gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis sudah mulai diproses di Bio Farma sejak 14 Januari 2021, dengan target produksi 13 batch.

Diperkirakan, vaksin akan selesai pada 11 Februari 2021.

Baca juga: Pemkot Padang Bedakan Pakaian ASN Mulai 1 Februari 2021

Bahan baku dalam bentuk bulk kedatangan kedua ini akan mulai diproduksi sebanyak 9 batch mulai 13 Februari 2021 sampai dengan 20 Maret 2021.

“Semua bulk ini, setelah diolah menjadi produk jadi, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu atau quality control yang ketat yang dilakukan di laboratorium Bio Farma dan juga laboratorium BPOM,” tutur dia.

Ini dilakukan untuk memastikan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang memenuhi syarat dan sesuai dengan standar yang berlaku sebelum digunakan untuk vaksinasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk lot release untuk vaksin produksi Bio Farma yang telah memenuhi syarat uji mutu tersebut.

“Untuk batch pertama diperkirakan mulai minggu ke-2 Februari yang akan datang,” tutur dia.

Bambang mengatakan, vaksin Covid-19 yang sudah jadi, rencananya akan dialokasikan untuk petugas publik dan tenaga layanan publik termasuk TNI dan Polri mulai akhir Februari 2021.

Dalam proses distribusi, untuk menjaga kualitas vaksin, Bio Farma menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV).

Sistem ini terintegrasi bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar holding BUMN farmasi.

Termasuk Command Center yang dilengkapi dashboard internet of things (IoT), untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan.

Misalnya seperti batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya.

Selain itu, dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.

Untuk diketahui, kemasan vaksin Covid-19 kali ini akan diberi nama Covid-19 VACCINE, dan memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin yang sudah didistribusikan sebelumnya yakni CORONAVAC.

Kemasan Vaksin CORONAVAC sebelumnya yang sebanyak 3 juta, dikemas single dose (1 vial berisi 1 dosis atau hanya untuk 1 penerima vaksin), dikemas dalam 1 dus vaksin berisi 40 vial, sehingga 1 dus akan berisi 40 dosis.

Sementara COVID-19 VACCINE nanti akan dikemas dalam kemasan multidose, dimana 1 vial berisi 10 dosis, atau untuk 10 penerima.

Kemudian, setiap 10 vial akan dikemas ke dalam satu dus, sehingga dalam 1 dus akan berisi 100 dosis.

Perbedaan kemasan ini tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com