Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ditentang Wali Kota Solo dan Dipertanyakan Bupati Wonogiri

Kompas.com - 02/02/2021, 16:32 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuat kebijakan baru untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Kebijakan yang diberi nama Gerakan Jateng di Rumah Saja tersebut sudah dibuatkan surat edarannya dan mulai diterapkan pada akhir pekan ini.

“Hasil rapat dengan para Sekda dan alhamdulillah sebagian besar setuju. Kira-kira kita siap di tanggal 6 sampai 7 (Februari) untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama. Maka kita minta partisipasi masyarakat yuk kita di rumah saja, hanya dua hari saja," ucap Ganjar di rumah dinasnya, Semarang, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja Berlaku Akhir Pekan Ini, Ganjar: Hanya 2 Hari

Selama dua hari kebijakan itu diterapkan, seluruh tempat keramaian diwajibkan untuk tutup. Pasalnya, akan dilakukan sterilisasi atau penyemprotan disinfektan.

Adapun pelayanan umum yang masih dapat dibuka namun dilakukan pengetatan adalah layanan kesehatan dan transportasi publik.

“Jadi tempat-tempat keramaian pariwisata, toko pasar, kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan kebijakan itu berjalan secara efektif, Ganjar selain meminta dukungan partisipasi masyarakat juga akan mengerahkan aparat penegak hukum untuk melakukan operasi yustisi.

Baca juga: Respons Ganjar soal Walkot Solo Tolak Gerakan Jateng di Rumah Saja

Ditentang Wali Kota Solo

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/2/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/2/2021).

Sebelumnya, usulan kebijakan Ganjar Pranowo tersebut mendapat penolakan dari Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Rudy sapaan akrabnya itu menilai usulan kebijakan tersebut nanggung dan tidak akan efektif untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Tadi Pak Ganjar mengusulkan dua hari di rumah. Saya tidak setuju kalau dua hari di rumah," kata Rudy, sapaan FX Hadi, ditemui seusai mengikuti rapat Zoom Meeting di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin.

"Nanggung kalau dua hari itu. Itu perlu dipertimbangkan kalau Sabtu dan Minggu," tambahnya.

Meski menentang usulan kebijakan itu, namun, Rudy tidak menawarkan solusi lain.

Hanya saja, ia menilai PPKM yang diterapkan selama ini di Solo sudah efektif menekan adanya kerumunan.

"Namun, untuk kegiatan kerumunan dan sebagainya masih kita atasi," kata Rudy.

Baca juga: Walkot Solo Tak Setuju Usulan Ganjar 2 Hari di Rumah untuk Tekan Kasus Covid-19

Bupati Wonogiri pertanyakan pengawasan

Bupati Wonogiri, Joko SutopoKOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Bupati Wonogiri, Joko Sutopo

Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo masih mempertanyakan teknis pengawasan penerapan kebijakan tersebut.

Pasalnya, jumlah SDM-nya saat ini masih terbatas dan program tersebut dinilai tidak mudah untuk dapat diterapkan.

“Kami bukan pada perspektif ikut atau menolak tetapi karena ini bagian dari ikhtiar ya nanti coba kami sosialisasikan. Tapi kami tidak memiliki perangkat untuk melakukan penegakan itu secara masif,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

“Kontrolnya kan cukup berat. Bagaimana mengontrolnya. SDM kami terbatas dan petugas kami terbatas,” tambahnya.

Joko juga menilai, seharusnya sebelum dikeluarkan kebijakan baru itu alangkah baiknya jika dilakukan evaluasi terlebih dahulu soal penerapan PPKM selama ini.

Dengan begitu, akan tahu daerah mana saja yang efektif atau tidak efektif. Sehingga tidak menimbulkan perdebatan baru di kalangan masyarakat.

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Wonogiri: Bagaimana Mengontrolnya

Penulis : Riska Farasonalia, Muhlis Al Alawi | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com