Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Sosok GSDS, Siswi yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks, Disebut Hilang Ingatan, Kini Ditahan Polisi

Kompas.com - 02/02/2021, 16:16 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - GSDS (19), siswi di salah satu SMA di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya ditahan polisi.

Dia diduga telah membuat unggahan bernada ujaran kebencian terkait Covid-19.

Dalam video yang dibuatnya, GSDS membakar masker dan mengatakan bahwa Covid-19 adalah hoaks.

Berikut beberapa fakta tentang sosok GSDS.

Baca juga: Polisi Tahan Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks

1. Disebut pernah hilang ingatan 3 tahun lalu

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Ayah pelaku, FDS, menceritakan kondisi anaknya masih sakit.

Pada 2017, kata FDS, anak kelimanya itu pernah hilang ingatan.

Akibatnya, GSDS harus putus sekolah dan baru melanjutkan sekolah dua tahun setelahnya.

"Kami berdoa dan pengobatan sehingga dia sembuh dan tahun 2019 dia masuk sekolah lagi di kelas II," ujar FDS di Kupang, Senin (1/2/2021).

Namun, menurut pemeriksaan polisi, siswi tersebut membuat konten video dalam kondisi sadar.

Baca juga: Gubernur NTB Unggah Foto Berenang Bareng Pejabat, Satpol PP Belum Layangkan Teguran

 

Ilustrasi handphone.Shanghaiist Ilustrasi handphone.
2. Dibelikan ponsel ayah

Dalam beberapa bulan terakhir, sekolah GSDS harus menerapkan pembelajaran daring karena pandemi Covid-19.

Pelaku pun dibelikan ponsel oleh FDS untuk bisa mengikuti pelajaran.

FDS tidak menyangka ternyata anaknya menggunakan ponsel itu untuk membuat konten negatif.

"Saya belikan handphone supaya dia (pelaku) pakai untuk sekolah online, tapi ternyata dipakai untuk hal lain. Saya sama sekali tidak tahu. Kemarin sore saya kaget karena banyak yang menelepon saya dan mengirimkan video itu," ungkap FDS kepada sejumlah wartawan.

Baca juga: Ayah Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks: Saya Menyesal Sekali...

3. Kesal dengan status WhatsApp temannya

ilustrasi WhatsAppmashable.com ilustrasi WhatsApp
GSDS telah diperiksa polisi terkait video yang dia buat.

Dia mengaku membuat video itu karena kesal dengan status WhatsApp temannya.

Temannya membagikan kabar tentang pasien Covid-19 yang meninggal berada dalam satu ruangan dengan pasien yang masih hidup.

Menggunakan ponselnya, GSDS merekam aksinya membakar masker dan memaki tenaga medis dan pemerintah.

Baca juga: Orangtua Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks Minta Maaf

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
4. Orangtua minta maaf

FDS selaku orangtua GSDS mengaku menyesal atas perbuatan anaknya.

"Saya menyesal sekali atas perbuatan anak saya dan saya minta maaf. Saya juga tidak tahu siapa yang viralkan video ini," kata FDS.

Dia merasa perbuatan anaknya telah melukai hati banyak orang, terutama tenaga medis.

Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya minta maaf kepada pemerintah, masyarakat dan paramedis atas perbuatan anak saya," kata FDS.

Baca juga: Hindari Kucing Menyeberang, Istri Sopir dan Balita Tewas Terbakar, Terjebak di Dalam Truk yang Tabrak Penjual Bensin

5. Ditahan polisi

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Usai diperiksa oleh pihak kepolisian, GSDS langsung ditahan di kantor polisi.

Penahanan disebut telah sesuai dengan alasan objektif dan subjektif.

"Kemarin setelah diperiksa, GSDS langsung ditahan," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2021) siang.

Menurutnya, GSDS membuat video dengan kondisi sadar.

"Tersangka menyadari dan memiliki niat sejak awal, untuk buat konten tersebut untuk dimuat di Facebook," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com