Diungkapkan, setelah dilakukan doa bersama, selanjutnya replika tersebut dibakar dan abunya dilarung.
Doa bersama itu dilakukan untuk memohonkan maaf atas kesalahan mendiang semasa hidup di dunia.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Parade Tatung di Perayaan Cap Go Meh Kota Singkawang Ditiadakan
Iman mengatakan proses pembuatan Kou Coa ini membutuhkan waktu setidaknya satu pekan.
"Kalau pesanan, sudah ada dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Soal harga, tergantung kemampuan dari keluarga mendiang. Tujuan utamanya adalah melestarikan kebudayaan," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.