Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Kesehatan Lombok Barat Positif Covid-19, padahal 2 Pekan Sebelumnya Divaksin

Kompas.com - 02/02/2021, 11:29 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Made Ambaryati terkonfirmasi positif Covid-19.

Ambaryati diketahui positif Covid-19 setelah dirinya melakukan swab pada Jumat (29/1/2021).

Ambaryati mengatakan, bahwa ia tertular dari anaknya yang bekerja sebagai petugas medis di Rumah Sakit Patut Patuh Patju (Tripat) Gerung, Lombok Barat, NTB.

"Benar (positif Covid-19), karena di rumah saya cuma berdua dengan Firman (anak). Kontak erat, saya jadi tertular," kata Ambaryati saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19, Dinkes Sebut Bukan gara-gara Vaksin

Ambaryati menjelaskan, di RS Tripat banyak yang terpapar Covid-19 mulai dari pertengahan Januari 2021.

Divaksin

Ambaryati sempat mengikuti vaksin pada 16 Januari.

Kemudian saat hendak divaksin tahap dua pada Sabtu (30/1/2021), ia ternyata terkonfirmasi positif Covid-19..

"Padahal tanggal 16 Januari saya sudah imunisasi yang pertama. Saya swab Jumat, seharusnya vaksin ke dua pada Sabtu, Karena positif ditunda dulu, sekarang sudah jadi penyintas," kata Ambaryati.

Baca juga: Detik-detik Pembalap Liar Tabrak Ibu dan Anak hingga Terpental ke Aspal

 

Hingga kini Ambaryati masih menjalani perawatan kediamannya dan dalam keadaan membaik.

Bisakah tertular Covid-19 meski telah divaksin?

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. DR Sri Rezeki S Hadinegoro dr SpA(K) angkat bicara terkait pertanyaan, mungkinkah setelah vaksinasi masih bisa terinfeksi Covid-19?

"Apakah (vaksin Covid-19) menjamin 100 persen (tidak akan terinfeksi)? Saya rasa di dunia ini tidak ada yang menjamin 100 persen," kata Prof Sri dalam keterangan pers Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA) CoronaVac, Senin (11/1/2021).

Namun, ditegaskan Prof Sri bahwa pemberian vaksin Covid-19 ini dimaksudkan agar jika pun nanti partisipan tetap tidak bisa menghindari dari terinfeksi virus SARS-CoV-2, setidaknya pasien tidak akan mengalami kesakitan yang parah dan meminimalisasi risiko kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com