Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tak Ada Lagi Pengungsi Erupsi Gunung Merapi di Magelang

Kompas.com - 02/02/2021, 10:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Seluruh pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi sudah tinggalkan barak atau Tempat Evakuasi Akhir (TEA) di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing di lereng Gunung Merapi.

"Pengungsi di Kabupaten Magelang per tanggal 1 Februari 2021 nihil atau tidak ada pengungsi," kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, dalam keterangan pers tertulis yang dikutip Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Hujan Es Guyur Sejumlah Daerah di Magelang

Gelombang pengungsi yang terakhir pulang adalah dari TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, berjumlah 265 jiwa.

Mereka kembali ke rumah masing-masing di Dusun Babadan 1 Desa Paten, Kecamatan Dukun.

Sejak aktivitas Gunung Merapi meningkat dan naik status dari Waspada ke Siaga, awal November 2020 lalu, ada 6 TEA yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang.

Keenamnya merupakan desa peyangga, meliputi TEA Desa Deyangan yang dihuni warga Merapi Dusun Trono, Pugeran dan Trayem, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun.

Kemudian TEA Tamanagung Kecamatan Muntilan, dihuni warga Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong dan Karanganyar, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun.

Baca juga: 265 Pengungsi Erupsi Gunung Merapi di Magelang Tinggalkan Barak

TEA Rumah Kades dan TEA SDN 1 Ngrajek Kecamatan Mungkid, dihuni warga Dusun Banaran dan Gondangrejo, Kecamatan Dukun.

Terakhir TEA Desa Banyurojo dan TEA Desa Mertoyudan dihuni warga dari Dusun Babadan I dan Babadan II Desa Paten, Kecamatan Dukun.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Pranowo menambahkan, pemerintah daerah mempersilakan para pengungsi kembali ke rumah masing-masing meskipun masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi berakhir 16 Februari 2021.

Hal ini atas pertimbangan adanya perubahan rekomendasi potensi dan daerah bahaya erupsi Gunung Merapi ke sepanjang alur sungai di sisi barat daya Gunung Merapi.

"Kami mempersilakan pengungsi pulang. Mereka minta izin untuk membersihkan rumah, bertani dan melihat rekomendasi potensi bahaya erupsi merapi dari BPPTKG berubah ke daerah lain yakni ke barat daya," jelas Pranowo.

Baca juga: Wagub Jateng Gus Yasin Puji Gotong Royong Pengungsi Merapi di Magelang

Walaupun demikian, mereka diminta tetapi siaga jika sewaktu-waktu diminta untuk dievakuasi lagi seiring perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

BPBD Kabupaten Magelang juga masih mendirikan posko siaga Merapi untuk memantau perkembangan Gunung Merapi.

Demikian pula dengan barak-barak pengungsi yang tetap akan dijaga oleh aparat pemerintah desa setempat.

"Seluruh barak sudah ditinggalkan pengungsi, tapi tetap akan dijaga, logistik juga masih ada dan disimpan. Jika sewaktu-waktu ada evakuasi lagi maka bisa digunakan lagi," ujar Pranowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com