Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seiring Bunyi Dentuman, Bebatuan Penutup Rekahan di Lokasi Bencana Tanah Bergerak Sukabumi Lenyap

Kompas.com - 02/02/2021, 08:01 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Material berangkal bebatuan yang menutup lubang rekahan d depan rumah warga Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat tiba-tiba menghilang di telan bumi.

Peristiwa tersebut terjadi seiring bunyi dentuman sebanyak dua kali yang didengar sejumlah warga di lokasi bencana tanah bergerak kaki Gunung Beser, Senin (1/2/2021) pukul 16:00 WIB.

"Benar saya dengar dentuman, suaranya jelegur. Saat itu sedang di dalam rumah," ungkap Yoyo (65) kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya beberapa saat setelah bunyi dentuman Senin sore.

Baca juga: Suara Dentuman Diikuti Getaran di Kaki Gunung Beser Sukabumi, Warga Panik Keluar Rumah

Suara dentuman diiringi suara di depan rumah, ternyata...

Dia menuturkan seiring dengan bunyi dentuman juga terdengar ada suara di depan rumah. Dia mengira ada yang membuka pintu namun setelah dicek pintu masih tertutup rapat.

Karena penasaran, Yoyo yang rumahnya termasuk terdampak bencana geologi ini langsung membuka pintu depan rumahnya.

Setelah membuka pintu dia terperanjat kaget karena berangkal bebatuan yang menutup rekahan sepanjang dua meter tepat di depan rumahnya sudah lenyap.

Retakan tanah di depan rumahnya itu sudah diketahui semenjak kampung di atas ketinggian 930 meter dari permukaan laut (m dpl) diterjang bencana tanah bergerak dalam sebulan ini.

"Tadinya di sini berangkal bebatuan penuh menutupi rekahan ternyata sudah tidak ada, masuk semua," tutur dia sambil menunjuk ke arah rekahan dengan lebar sekitar 20 sentimeter panjang 2 meter.

Baca juga: Menyoal 3 Suara Dentuman di Januari 2021, Meteorit Jatuh di Lampung hingga Tanah Bergerak di Sukabumi

Bebatuan penutup rekahan hilang pasca-dentuman

Warga lainnya, Rahmat Ule (63) mengaku setelah sejumlah warga mendengar bunyi dentuman berinisiatif mengecek retakan-retakan yang merusak rumah dan tanah di kampung halamannya.

Dia pun menuju rumah milik Yoyo. Awalnya ia ingin melihat berangkal bebatuan yang menutup rekahan di depan rumah tetangganya itu yang sudah diketahui beberapa pekan lalu.

"Awalnya kedalaman lubang rekahan ini sekitar 3,5 meter. Tadi mau ngecek lagi, ternyata berangkalnya sudah menghilang, masuk ke dalam bumi," aku Ule sapaan akrabnya.

Baca juga: Warga di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Kembali Dengar Bunyi Dentuman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com