Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks: Saya Menyesal Sekali...

Kompas.com - 02/02/2021, 07:01 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - FDS (57), orangtua dari siswi salah satu sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kupang yang membakar masker dan menyebut Covid-19 Hoaks, GSDS (19), meminta maaf.

FDS tak menyangka anak kelimanya membuat video yang memaki tenaga medis dan pemerintah tersebut.

"Saya menyesal sekali atas perbuatan anak saya dan saya minta maaf. Saya juga tidak tahu siapa yang viralkan video ini," kata FDS di Kupang, Senin (1/2/2021).

FDS sadar, perbuatan anaknya melukai hati banyak orang, terutama tenaga medis.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Siswi SMA Bakar Masker, Maki Tenaga Medis, dan Sebut Covid-19 Hoaks, Ini Alasan Pelaku...

"Saya minta maaf kepada pemerintah, masyarakat dan paramedis atas perbuatan anak saya," kata FDS.

FDS juga meminta maaf kepada Polda NTT karena keadaan anaknya yang sakit.

FDS menyebutkan, anak kelimanya itu pernah hilang ingatan pada 2017. Saat itu, anaknya terpaksa putus sekolah di bangku kelas satu SMA.

"Kami berdoa dan pengobatan sehingga dia sembuh dan tahun 2019 dia masuk sekolah lagi di kelas II," ujar dia.

Ia berharap, polisi bisa mengambil keputusan bijak terkait kondisi anaknya.

 

Kaget dengan video anaknya

FDS menyebutkan, dirinya membelikan ponsel untuk menunjang aktivitas belajar online anaknya. Sehingga, anaknya tak ketinggalan pelajaran.

Tetapi, ponsel yang dibelikan tersebut justru digunakan untuk hal lain. FSD mengaku tak tahu dengan aktivitas anaknya itu di media sosial.

"Saya sama sekali tidak tahu, kemarin sore saya kaget karena banyak yang menelepon saya dan mengirimkan video itu," kata FDS.

Setelah mengetahui video yang viral tersebut, FDS sempat memanggil dan menasihati anaknya.

Meski begitu, sebagai seorang ayah FDS tetap menunggu anak gadisnya itu selama diperiksa di Mapolda NTT.

Baca juga: Ketua RT Mengaku Dipukul Anggota DPRD Jember dan Diancam Akan Dijadikan Peyek

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap seorang siswi salah satu sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kupang berinisial GSDS (19) pada Minggu (31/1/2021).

GSDS ditangkap karena diduga melakukan penyebaran ujaran kebencian terkait Covid-19. Ia membuat video membakar masker dan menyebut Covid-19 hoaks.

Saat diperiksa polisi, GSDS mengaku membuat video bernada ujaran kebencian itu setelah melihat unggahan temannya di WhatsApp.

Dalam status WhatsApp itu, temannya membagikan kabar tentang seorang pasien Covid-19 yang meninggal berada dalam satu ruangan dengan pasien yang masih hidup.

Ia mengaku kesal setelah melihat status temannya itu. Ia pun langsung membuat video menggunakan ponselnya.

(KOMPAS.com - Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com