Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Ayah Siswi SMA yang Sebut Covid-19 Hoaks: Saya Belikan Handphone Supaya Dia Sekolah

Kompas.com - 01/02/2021, 22:51 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - FDS (57) tidak menyangka putrinya yang duduk di bangku SMA Negeri di Kota Kupang, membuat video bakar masker dan menyebut Covid-19 hoaks.

FDS mengatakan, dia membelikan putrinya ponsel agar digunakan untuk keperluan sekolah online.

"Saya belikan handphone supaya dia (pelaku) pakai untuk sekolah online, tapi ternyata dipakai untuk hal lain. Saya sama sekali tidak tahu. Kemarjn sore saya kaget karena banyak yang menelepon saya dan mengirimkan video itu," ungkap FDS, kepada sejumlah wartawan, di Kupang, Senin (1/2/2021).

Atas perbuatan putri kelimanya itu, FDS menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.

Baca juga: Orangtua Kaget Anaknya Bikin Video Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks

Ia menyadari kalau perbuatan anaknya melukai hati banyak orang terutama para tenaga kesehatan.

"Saya minta maaf kepada pemerintah, masyarakat dan paramedis atas perbuatan anak saya," kata FDS.

Selain itu, ia juga meminta maaf kepada Kapolda NTT karena keadaan anaknya yang sakit.

Ia mengungkapkan, kalau anak gadisnya sempat sakit hilang ingatan pada tahun 2017 lalu sehingga putus sekolah di bangku kelas I SMA.

"Kami berdoa dan pengobatan sehingga dia sembuh dan tahun 2019 dia masuk sekolah lagi di kelas II," ujar dia.

Dia berharap, semoga bisa ada kebijakan dari polisi terkait kasus ini.

FDS mengaku, sempat memanggil dan menasihati anaknya pasca video ini viral dan dikomentari banyak orang.

 

"Saya menyesal sekali atas perbuatan anak saya dan saya minta maaf. Saya juga tidak tahu siapa yang viralkan video ini," ungkap dia.

Sebagai seorang ayah, FDS mengaku tetap menunggu anak gadisnya selama diperiksa dan diamankan di Mapolda NTT sambil berharap ada kebijakan Kapolda NTT atas kondisi anaknya tersebut.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap seorang siswi salah satu sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kupang berinisial GSDS (19) pada Minggu (31/1/2021).

GSDS ditangkap karena diduga melakukan penyebaran ujaran kebencian terkait Covid-19. Ia membuat video membakar masker dan menyebut Covid-19 hoaks.

Baca juga: Orangtua Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks Minta Maaf

Saat diperiksa polisi, GSDS mengaku membuat video bernada ujaran kebencian itu setelah melihat unggahan temannya di WhatsApp.

Dalam status WhatsApp itu, temannya membagikan kabar tentang seorang pasien Covid-19 yang meninggal berada dalam satu ruangan dengan pasien yang masih hidup.

Ia mengaku kesal setelah melihat status temannya itu. Ia pun langsung membuat video menggunakan ponselnya.

(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com