PALEMBANG, KOMPAS.com - Teknologi pengelolaan sampah dengan membuat gas metana untuk pembangkit listrik di kota Palembang tak berjalan maksimal.
Sehingga, total produksi sampah di kota Palembang dalam sehari tembus sebanyak 1.200 ton.
Kepala Dinas Lingkuhan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Palembang, Alex Fernandus mengatakan, mereka sudah menyiapkan teknologi pengganti gas metana dari pihak ketiga.
Akan tetapi, penyerahan aset tersebut belum dilakukan. Ia pun mengaku, teknologi baru itu nantinya diperkirakan dapat mengurangi produksi sampah di Palembang yang kian banyak.
"Sekarang tinggal menunggu aset baru ini diserahkan,kemungkinan dalam waktu dekat," kata Alex kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Ratusan Personel TNI dan Polri Angkut Sampah yang Sudah Sepekan Menumpuk di Pekanbaru
Alex menjelaskan, 1.200 ton sampah itu paling banyak berasal dari Kecamatan Ilir Barat 1 dan Ilir Timur 1. Kedua wilayah tersebut merupakan wilayah sentral dan memiliki jumlah pasar terbanyak.
Meski demikian, Alex mengaku menargetkan jumlah sampah di kota Palembang dapat berkurang 20 persen.
"Di tahun 2025 pengurangan sampah di Palembang kami targetkan 30 persen sesuai dengan kebijakan strategi nasional," ujarnya.
Alex mengungkapkan, sementara waktu mereka menerapkan sitem 3R yakni Reuse, Reduce, dan Recycle untuk mengurangi sampah.
"Selain itu kami juga lebih banyak melibatkan masyarakat Palembang agar sampah dapat berkurang," jelasnya.
Baca juga: Yogyakarta Darurat Sampah akibat TPST Piyungan Ditutup, Depo-depo Sampah Penuh hingga Pilih Tutup
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.