Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/02/2021, 19:09 WIB

NGANJUK, KOMPAS.com – Supriyanto, terlihat duduk santai di lantai beralaskan karpet plastik di ruang tamu kediamannya, Senin (1/2/2020) siang.

Pandangannya meneropong jauh ke depan, mengenang kenangan pahitnya selama delapan tahun tinggal di bekas kandang sapi bersama keluarga mungilnya.

Supri, sapaan Supriyanto, tak sendiri, ia ditemani istrinya, Sriani (31) sewaktu dikunjungi Kompas.com.

Kediaman Supri memang tengah menjadi perbincangan warganet di Nganjuk.

Baca juga: KKB Tembak Mati Seorang Warga Intan Jaya, Papua, karena Diduga Mata-mata TNI-Polri

 

Sebab, foto gubuk reyot dari bambu yang ditinggalinya sempat tersebar luas di media sosial Facebook. Namun, kini sebagian besar foto tersebut telah dihapus.

Gubuk reyot yang ditinggali Supri berada di RT 003, RW 003, Desa Mlilir, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Saat didatangi Kompas.com, kondisi kediaman Supri memang memprihatinkan.

Baca juga: Detik-detik Pembalap Liar Tabrak Ibu dan Anak hingga Terpental ke Aspal

Rumah Supri terbuat dari bambu. Dinding rumahnya berupa gedek yang sebagian telah berlubang.

Kondisi lantainya juga belum diplester. Untuk mensiasatinya, Supri memasang karpet plastik khusus di ruang tamu.

Tiang penyangga gubuk yang ditinggali Supri juga sudah doyong.

Gubuk reyot bekas kandang sapi yang ditempati Supri dan keluarga. KOMPAS.com/USMAN HADI Gubuk reyot bekas kandang sapi yang ditempati Supri dan keluarga.

 

Gubuk reyot ini ditinggali Supri dan keluarga selama delapan tahun. Dulunya gubuk dengan luas 3x6 meter ini adalah bekas kandang sapi.

“Iya (gubuk saya dulunya bekas) kandang sapi,” kata Supri kepada Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Diunggah tetangga

Supri mengatakan, foto gubuk reyotnya itu diunggah oleh salah satu tetangganya. Dia juga tidak menyangga bahwa foto tersebut bakal viral.

“Jadi awalnya (tetangga yang mengunggah) cuma izin sama orangtua. Setelah viral baru izin ke saya. Ya udah wes kadung nggih, monggo (sudah terlanjut ya silakan),” ujar Supri.

Pria berkulit coklat ini tak ingat kapan foto gubuknya diambil oleh tetangganya.

Namun yang pasti, setelah viral banyak pihak yang mengulurkan tangan. Salah satunya komunitas Nganjuk Peduli yang siap membantu.

“Rencana katanya mau dibangun rumah ukuran 4x6 meter (sama komunitas Nganjuk Peduli),” ujar Supri.

Ditempati sejak 2012

Supri merupakan warga asli Desa Mlilir. Ia menikahi Sriani, perempuan asal Kecamatan Lengkong sekitar tahun 2007.

Dari pernikahan ini, pasangan Supri-Sriani dikaruniai seorang anak laki-laki.

Supri sempat tinggal di kediaman orangtuanya dan sesekali menetap di rumah mertua.

Gubuk reyot bekas kandang sapi yang ditempati Supri dan keluarga. KOMPAS.com/USMAN HADI Gubuk reyot bekas kandang sapi yang ditempati Supri dan keluarga.
Karena anak laki-lakinya semakin besar, Supri diminta oleh orangtuanya untuk menetap di gubuk tersebut yang berada di Desa Mlilir, Kecamatan Berbek.

Supri sehari-harinya bekerja serabutan. Pendapatnya tidak menentu, tergantung pekerjaan yang didapatkan.

Misalnya ketika menjadi kuli bangunan, imbalan yang diterima sekitar Rp 70.000. Adapun istri Supri tidak bekerja.

 

Karena ekonomi yang pas-pasan, Supri tak bisa membangun atau bahkan menyewa rumah.

Namun, dia tetap berupaya menyekolahkan anaknya. Saat ini anak Supri telah duduk di kelas 6 SD.

Hingga kini keluarga kecil itu masih tinggal di kandang sapi.

“Saya netap di sini (gubuk bekas kandang sapi) ketika anak sudah sekolah (TK) sekitar delapan tahun lalu,” jelas pria yang bekerja serabutan ini.


Asam dan garam sudah dilalui keluarga Supri selama tinggal di bekas kandang sapi.

Kedinginan ketika malam hari, dan atap genting yang bocor tatkala hujan menjadi hal biasa yang dialami keluarga kecilnya.

“Untungnya sini itu nggak ada banjir, cuma (sewaktu hujan) trocoh (atap bocor),” akunya.

Tak dapat bantuan

Kendati tergolong keluarga kurang mampu, keluarga Supri tak tersentuh bantuan pemerintah.

Keluarganya tidak termasuk dalam PKH dan tidak tercatat sebagai penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JK).

“Cuma kemarin dapat (bantuan) beras 20 kg dua kali itu,” tutupnya.

Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, mengaku sudah mendengar viralnya kondisi keluarga Supri.

Pemkab Nganjuk juga sudah berkoordinasi dengan aparat desa setempat.

“Saya sudah komunikasi dengan perangkatnya (perangkat desa),” kata Marhaen.

Menurut Marhaen, Pemerintah Kabupaten Nganjuk siap membantu keluarga Supri.

Asal tanah yang ditempati gubuk reyot milik Supri merupakah tanah pribadi dan bukan tanah sengketa.

“Nanti kita siap membantu lah, mengkomunikasikan dengan siapa pun kita bisa. Kita bisa bantu,” tegas Marhaen yang juga politikus PDI Perjuangan itu.

Sementara mengenai kabar keluarga Supri yang belum tercover PKH dan PBI JK, Marhaen juga siap menfasilitasi ke dinas dan instansi terkait.

“Nanti kita akan tanya dinas, kira-kira yang bersangkutan itu selama ini sudah dapat bantuan apa belum. Terus kemudian dia KK-nya seperti apa,” ujar Marhaen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Regional
Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Regional
Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Regional
Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke