Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan RSUD Lewoleba: Surat Keterangan Covid-19 Keluar 10 Menit Setelah Jenazah Dibawa Pulang

Kompas.com - 01/02/2021, 14:33 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), angkat bicara terkait kasus pemgambilan paksa jenazah pasien Covid-19 pada Sabtu (30/1/2021).

Keluarga pasien berinisial AHA (58) itu beralasan membawa pulang jenazah karena tak menerima surat resmi keterangan Covid-19 dari rumah sakit.

Direktur RSUD Lewoleba Bernadus Yoseph Beda mengatakan, pihak rumah sakit telah menyiapkan surat keterangan tersebut.

"Surat hasil pemeriksaan sudah ada, hanya saja saat bawa ke dokter spesialis untuk tanda tangan, dia lagi di poli Covid-19 ada pelayanan," kata Bernadus dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Bernadus menambahkan, saat surat keterangan itu selesai ditandatangani, pihak keluarga telah membawa pulang jenazah pasien berinisial AHA tersebut.

Baca juga: Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks Ditangkap, Orangtua Hanya Bisa Pasrah

"Suratnya keluar setelah 10 menit jenazah dibawa pulang keluarganya," kata Bernadus.

Menurut Bernadus, pasien itu dirujuk dari Puskesmas Wulandoni dengan diagnosa menderita penyakit gerd, anemia, dan hipertensi terkontrol.

Tiba di ruang IGD RSUD Lewoleba, pasien itu dalam kondisi sakit berat dengan kesadaran yang menurun.

"Pukul 04.15 WITA, dilakukan rapid test antigen dan pengambilan sampel swab untuk pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM). Hasil pemeriksaan swab-nya positif. Itu sesuai protap dan protokol kesehatan," jelasnya.

Bernadus menyayangkan tindakan gegabah yang dilakukan pihak keluarga. Tindakan itu membuat banyak pihak panik, khususnya rumah sakit dan pemerintah daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com