Bernadus kecewa dengan tindakan keluarga pasien tersebut. Menurutnya, tindakan itu membuat banyak orang panik, khususnya rumah sakit dan pemerintah daerah.
Pihaknya mengaku telah berkomunikasi dengan keluarga pasien. Pihak rumah sakit juga telah memberikan edukasi kepada mereka.
"Pihak keluarga juga sudah terima kalau jenazah pasien itu dimakamkan sesuai protokol kesehatan. Tetapi, mengapa harus ambil paksa dan bawa ke rumah," ungkap Bernadus.
Baca juga: Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks Ditangkap, Orangtua Hanya Bisa Pasrah
Bernadus menambahkan, pasien yang meninggal itu dirujuk dari Puskesmas Wulandoni dengan diagnosa menderita penyakit gerd, anemia, dan hipertensi terkontrol.
Tiba di ruang IGD RSUD Lewoleba, pasien itu dalam kondisi sakit berat dengan kesadaran somnolen.
"Pukul 04.15 WITA, dilakukan rapid test antigen dan pengambilan sampel swab untuk pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM). Hasil pemeriksaan swabnya positif. Itu sesuai protap dan protokol kesehatan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.