Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpaksa Mencopet Uang Rp 100.000 untuk Makan, Nenek Asal Cilacap Ini Tak Dipenjara, tetapi...

Kompas.com - 01/02/2021, 12:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi tak menahan RN (50), seorang nenek asal Cilacap yang tertangkap mencopet di Pasar Mandiraja, Banjarnegara.

Pasalnya, dari hasil mediasi yang dihadiri korban dan para saksi, RN mengaku terpaksa mencopet karena untuk membeli makan.

Dengan berlinang air mata, pelaku mengakui kesalahannya dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.

Baca juga: Angkot Terbalik hingga Tewaskan 2 Penumpang di Medan, Polisi Buru Sopir

"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," jelas Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar

Selain itu, RN mengaku hidup sebatangkara. Suami dan anaknya telah merantau ke luar kota dan tak memberi kabar.

Lalu, di masa pandemi, RN merasa ada cara lain untuk bertahan hidup.

"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Suyit.

Baca juga: Nenek Sebatang Kara Mencopet Rp 100.000 di Pasar Mandiraja, Polisi: Buat Makan Sehari-hari

Namun demikian, RN tetap diminta polisi untuk melapor ke kantor polisi setiap hari Senin dan Kamis.

Suyit pun berjanji akan memberi sembako dan uang transpot jika RN benar-benar memenuhi janjinya datang ke Polsek Mandiraja.

"Saya minta wajib lapor hari Senin dan Kamis, coba lihat nanti, kalau pelaku benar datang, akan saya beri bantuan sembako dan uang transport biar enggak usah nyopet lagi," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, video saat RN tepergok mencopet uang milik salah satu pedagang di pasar tersebut menjadi viral.

Baca juga: Video Viral Nenek Tertangkap Mencopet di Pasar Lalu Diarak Warga, Ini Kata Polisi

 

Dalam video tersebut RN ditangkap oleh seorang pria. Beberapa kali terdengar pria tersebut memarahi RN.

Tak hanya itu, kepala nenek asal Cilacap itu tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.

Lalu terdengar juga ada suara seseorang berteriak “Pateni bae (bunuh saja)".

Setelah itu, nenek tersebut diarak warga ke kantor polisi.

(Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com