Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Suara Dentuman di Lokasi Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi

Kompas.com - 01/02/2021, 08:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jelaskan soal suara dentuman dan getaran yang muncul di lokasi bencana tanah bergerak di Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, pada pukul 19.00 WIB BMKG menerima catatan seismik bahwa telah terjadi pergerakan tanah berdurasi sekitar 7 detik.

"Tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik," jelasnya, seperti dilansir dari Tribunnews.

Baca juga: Heboh Suara Gemuruh dan Getaran di Kaki Gunung Beser, Warga: Kaca Jendela Bergetar

Dugaan kuat, suara dentuman yang muncul dan membuat panik warga karena dipicu adanya aktivitas pergerakan tanah tersebut.

"Jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG," ucapnya.

"Anomali seismik ini tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi). Sepintas bentuk gelombangnya (waveform) seismiknya mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah," tambahnya.

Baca juga: Kesaksian Warga di Kaki Gunung Beser Merasakan Getaran Sebelum Bunyi Dentuman

Warga panik

 


Pegawai BPBD mengecek lokasi bencana tanah bergerak di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/1/2021).KOMPAS.com/BUDIYANTO Pegawai BPBD mengecek lokasi bencana tanah bergerak di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/1/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di lokasi bencana tanah bergerak Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, merasakan adanya getaran pada Sabtu (30/1/2021) pukul 19.00 WIB.
Warga di kaki Gunung Beser tersebut pun panik dan berhamburan keluar rumah.

"Iya, saya merasakan getaran, juga kaca jendela bergetar," kata Didin (68) kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya di Kampung Ciherang Kaler, Minggu petang.

Dampak bencana tanah bergerak

Berdasar data sementara Pemerintah Desa Cijangkar pada Kamis (28/1/2021), rumah yang terdampak tanah bergerak mencapai 16 unit yang dihuni 18 kepala keluarga dengan 40 jiwa.

Sedangkan untuk rumah yang terancam bencana diperikriakan berjumlah 101 unit dihuni 116 kepala keluarga sebanyak 366 jiwa.

Bagi warga yang telah mengungsi adalah 37 kepala keluarga sebanyak 114 jiwa. Rumah yang sudah dibongkar sebanyak 6 unit.

(Penulis: Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor: Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Dentuman Misterius di Sukabumi, BMKG Beri Penjelasan Adanya Anomali Gelombang Seismik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com