Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ibu Sakit Jantung, Dikunci Satu Ruangan dengan ODGJ, Ini Pelayanan Apa?"

Kompas.com - 01/02/2021, 08:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Mukhlis Ramlan, warga Tarakan, Kalimantan Utara, mengaku tak terima saat ibunya yang kritis karena sakit jantung justru ditempatkan satu ruangan dengan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

"Orang sakit jantung dikunci satu ruangan dengan ODGJ, suhu AC dikasih di 16 derajat, remotenya dibawa perawat dan digembok dari luar, ini pelayanan apa?" katanya, Minggu (31/1/2021).

Mukhlis mengaku, dirinya telah melaporkan pihak RSUD Tarakan atas dugaan penelantaran, malpraktik, dan kelalaian.

Baca juga: Tak Terima Dirazia, Pemilik Warkop di Tuban Geruduk Rumah dan Ancam Bunuh Petugas

Tanggapan polisi

Ilustrasi polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi polisi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tarakan Iptu Muhammad Aldy mengatakan, laporan Mukhlis tersebut sudah ditindaklanjuti.

Aparat kepolisian juga sudah memanggil sejumlah pihak RSUD Tarakan untuk dimintai keterangan.

"Kami sudah panggil lebih lima orang sebagai saksi, semua dari pihak RSUD Tarakan," jawabnya.

Baca juga: Heboh Suara Gemuruh dan Getaran di Kaki Gunung Beser, Warga: Kaca Jendela Bergetar

Tanggapan rumah sakit

RSUD Tarakan, Kalimantan Utara. Dok. RSUD Tarakan RSUD Tarakan, Kalimantan Utara.

Saat dimintai konfirmasi, Direktur Utama RSUD Tarakan dr.Hasbi masih enggan memberikan komentar secara resmi.

Saat dihubungi, Hasbi justru meminta wartawan untuk menanyakan perkembangan kasus tersebut ke polisi.

"Sudah di polisi, kalau mau tau perkembangannya tanyakan ke polisi, kami belum bisa berkomentar,’’jawabnya.

Baca juga: Ibu Sakit Jantung dan Kritis Ditempatkan Satu Ruangan dengan ODGJ, Pengacara Ini Gugat RSUD Tarakan

Dinyatakan terpapar Covid-19

Mukhlis menceritakan, ibunya Megawati binti Muhammad Saleh (63) dilarikan ke rumah sakit pada 8 Januari 2021.

Keesokan harinya, tanpa pemberitahuan ke pihak keluarga, sang ibu dipindah ke Bangsal Tulip bersama seorang pasien ODGJ.

Setelah itu, RSUD Tarakan memberitahukan, ibu Mukhlis dinyatakan terpapar Covid-19.

Pihak keluarga harus menjaga jarak dan mempercayakan sepenuhnya kepada tenaga medis.

"Sampai sekarang saya minta surat keterangan Covid-19, RSUD tidak kasih, itu sudah janggal, terus secara logika, apa iya tiba-tiba gila sampai ditempatkan bersama ODGJ? Rekam medis di RSUD Pertamedika atau RS Angkatan Laut Tarakan, tempat biasa ibu check up, jelas menyatakan sakit jantung," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com