Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Suara Gemuruh dan Getaran di Kaki Gunung Beser, Warga: Kaca Jendela Bergetar

Kompas.com - 01/02/2021, 07:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rasa panik dirasakan warga di lereng Gunung Beser, tepatnya di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021).

Warga yang terancam bencana tanah bergerak itu tiba-tiba merasakan getaran dan mendengar suara gemuruh serta dentuman.

"Iya, saya merasakan getaran, juga kaca jendela bergetar," kata Didin (68) kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya di Kampung Ciherang Kaler, Minggu petang.

Baca juga: Tak Terima Dirazia, Pemilik Warkop di Tuban Geruduk Rumah dan Ancam Bunuh Petugas

Hal serupa juga dialami oleh Rusmini (33) yang Ia mengaku kaget karena tiba-tiba kaca jendela rumahnya bergetar saat dirinya menunaikan shalat maghrib. Dirinya lalu segera berlari keluar rumah.

"Saya spontan keluar rumah. Saat di luar ternyata sudah banyak warga," kata Rusmini saat ditemui di rumah panggung miliknya.

Namun demikian, menurut warga yang tinggal di ketinggian 930 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut, getaran tersebut terjadi hanya beberapa detik. 

Baca juga: Kesaksian Warga di Kaki Gunung Beser Merasakan Getaran Sebelum Bunyi Dentuman

Ancaman tanah bergerak

Petugas sedang mengecek rekahan tanah bergerak di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021).KOMPAS.com/BUDIYANTO Petugas sedang mengecek rekahan tanah bergerak di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Minggu (13/1/2021), warga Dusun Ciherang, menemukan sejumlah retakan di bangunan dan tanah di permukiman, jalan setapak hingga persawahan.

Pemerintah Desa Cijangkar mencatat, rumah yang terdampak tanah bergerak berjumlah 16 unit pada Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Kronologi Speedboat Karam Usai Tabrak Batang Kayu di Sungai Mahakam, 17 Penumpang Selamat

 

Rumah tersebut dihuni 18 kepala keluarga sebanyak 40 jiwa. Sedangkan rumah yang terancam berjumlah 101 unit dihuni 116 kepala keluarga sebanyak 366 jiwa.

Untuk yang mengungsi berjumlah 37 kepala keluarga sebanyak 114 jiwa. Rumah yang sudah dibongkar sebanyak 6 unit.

(Penulis: Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com