Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Memimpikan Suami Saya Datang ke Rumah dengan Tersenyum pada Saya"

Kompas.com - 01/02/2021, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Sempat video call

Sebelum peristiwa jatuhnya pesawat pada Sabtu (9/1/2021), istri Riyanto yang bernama Ernawati dan anaknya yang masih kecil sempat melakukan video call dengan Riyanto.

Mereka bercakap-cakap melalui telepon sekitar pukul 13.00 WIB.

Keluarga tak menyangka, video call itu menjadi percakapan terakhir dengan almarhum.

Kakak ipar Riyanto, Mustofa mengatakan, selang beberapa jam kemudian sang anak kembali merengek ingin menelepon Riyanto.

"Jam tiga sore anaknya (Riyanto) nangis pengin telepon bapaknya terus tapi sudah tidak bisa. Terus jam 5 sore dapat berita breaking news atau dari Facebook ada gambar pesawat Sriwijaya hilang kontak," tutur Mustofa pada Senin (11/1/2021).

Namun keluarga justru mendapatkan kabar mengejutkan bahwa pesawat yang ditumpang Riyanto hilang kontak empat menit usai lepas landas.

Mustofa kemudian mengecek WhatsApp Riyanto. Benar saja, pria asal Sragen itu menjadi salah satu penumpang Sriwijaya Air.

"Tak lihat story (WA) terakhir Riyanto foto tiket pesawat, ternyata sama Sriwijaya Air. Saya pulang kerja langsung ke sini (rumah Riyanto). Di sini sudah ramai orang," kata dia.

Baca juga: Jenazah Kakak Beradik Asal Sragen Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Keluarga Tunggu Kedatangan

Hendak kerjakan rolling door

Rumah Riyanto, korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Dukuh Tengaran RT 017, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Jawa Tengah, Senin (11/1/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Rumah Riyanto, korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Dukuh Tengaran RT 017, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Jawa Tengah, Senin (11/1/2021).

Mustafa menuturkan, kepergian Riyanto ke Pontianak ialah untuk membantu sang kakak Suyanto yang merupakan pemborong salah satu perusahaan di Jakarta.

Mereka berangkat ke Pontianak untuk mengerjakan pemasangan rolling door.

Riyanto sempat mencari persyaratan tes PCR untuk naik pesawat beberapa hari sebelum Sriwijaya Air Jatuh pada Sabtu (9/1/2021).

Ia pun pergi ke Jakarta pada Kamis (7/1/2021).

"Senin atau Selasa itu cari test swab PCR. Di Sragen ini tidak ada yang cepat hasilnya. Tidak ada yang langsung jadi. Terus sudah niat tidak mau berangkat," tutur dia.

"Rabu malam berangkat ke Jakarta. Kamis sampai di Jakarta. Terus Jumat cari test swab itu. Sabtu pagi dapat hasilnya terus berangkat ke bandara (Soekarno-Hatta) untuk ke Pontianak," kata dia.

Baca juga: Polisi Minta Batu Meteorit yang Jatuh di Rumah Munjilah Disimpan dan Ditutup, Ini Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com