Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dirazia, Pemilik Warkop Melawan dan Ancam Bunuh Petugas, Satpol PP: Ngakunya Punya Keluarga Polisi

Kompas.com - 31/01/2021, 21:11 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Operasi yustisi penegakan protokol kesehatan yang dilakukan petugas gabungan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diwarnai ketegangan, Sabtu (30/1/2021) malam.

Pasalnya, seorang pemilik warung kopi yang diketahui bernama Tatak tidak terima saat petugas melakukan razia kepada para pengunjungnya tersebut.

Kepala Satpol PP Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto mengatakan, saat kejadian itu pelaku sempat berusaha menabrak petugas dengan mobil.

Beruntung saat kejadian itu, petugas yang berjaga di depan warungnya berhasil menghindar.

Mendapat perlawanan itu, keributan adu mulut dan dorong-dorongan antara petugas dengan sang pemilik warung itu tak terhindarkan.

Namun demikian, petugas berusaha untuk tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan pelaku.

Baca juga: Operasi Yustisi, Pemilik Warkop Ngamuk Nyaris Tabrak Petugas dengan Mobil

Petugas diancam dibunuh

Tak sampai di situ, pada Minggu (31/1/2021) dini hari, pemilik warung tersebut bersama sejumlah preman nekat menyatroni rumah pribadi salah satu petugas Dishub.

Alasannya tidak terima karena saat razia pada hari sebelumnya itu sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan petugas tersebut.

"Katanya mereka juga sempat mengancam akan membunuhnya saat mendatangi rumahnya. Makanya kami berkoordinasi dengan pihak polisi, TNI untuk menindaklanjuti peristiwa tadi malam," tutur Heri.

Baca juga: Satpol PP Nunukan Biarkan Warganya Melanggar Protokol Kesehatan, Alasannya karena Bingung

Mengaku punya keluarga aparat

Heri mengatakan, pemilik warung kopi tersebut selama ini memang sering melawan petugas ketika melakukan razia protokol kesehatan di warungnya.

Dalam beberapa kali kesempatan, pelaku bahkan sering mengaku memiliki keluarga dari aparat kepolisian dan TNI.

"Iya ngakunya punya keluarga polisi, tetapi setelah kita telusuri memang ayahnya seorang purnawirawan polisi dan pamannya juga purnawirawan TNI," ujar dia.

Meski demikian, pihaknya tidak gentar dan tetap akan memperkarakan kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Baca juga: Penegakan Aturan kepada Pelaku Usaha yang Bandel Saat PPKM Lemah, Satpol PP: Kami Kasihan...

Selain melaporkannya ke polisi, pihaknya juga akan menutup warung kopinya secara permanen.

Sebab, warung kopinya itu ternyata diketahui tak memiliki kelengkapan perizinan usaha.

Penulis : Kontributor Tuban, Hamim | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com