Dengan berjualan online ia dapat pelanggan-pelanggan baru pemesannya tidak hanya dari kota Yogyakarta saja tetapi merambah hingga luar Yogyakarta, seperti Semarang dan pengiriman terjauh hingga Bandung, Jawa Barat.
"Kebanyakan di Semarang kirimnya, tapi pernah juga paling jauh sampai ke Bandung," kata dia.
Pria humoris ini berjualan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena untuk biaya kuliah dia mendapatkan beasiswa.
"Awal-awal itu dibiayai sama kakak, sekarang dapat beasiswa. Jualan itu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," kata dia.
Dia mengaku selama berjualan dari pertengahan tahun 2017 hingga saat ini belum menghadapi kendala. Ia berkeyakinan dengan usahanya saat ini kedepan bisa lebih baik lagi.
"Toko-toko besar dulunya kan juga berjualan keliling seperti ini. Harapannya bisa berjalan dengan lebih baik," katanya.
Anak terakhir dari 6 bersaudara tersebut, tidak kesulitan membagi waktunya antara berjualan dengan kuliah. Ia mengaku tidak kesulitan dalam membagi waktunya.
"Sekarang tinggal tugas akhir, kemarin waktu kuliah siang kuliah kalau sore berjualan. Dulu normalnya sore sampai malam jualannya ngerjain tugas malam atau paginya. Kalau sekarang kuliah online jadi bisa bagi waktu," kata dia.
Ia pun bertekad untuk segera meluluskan studinya, dan bisa konsentrasi dalam menjalankan usahanya sekarang.
"Rencana setelah lulus, jualan pasti ngerintis usaha online. Usaha kan gak berhenti karena orang itu inovasi makin banyak, jadi mau gak mau kita ngikuti. Kalau rencana lain pasti ada lah lulus dulu biar bisa ijabsah," tutupnya dengan tawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.