Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir Landa Jember, 7 Kecamatan Terdampak

Kompas.com - 29/01/2021, 22:34 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Hujan deras yang menguyur Kabupaten Jember sejak Jumaat (29/1/2021) sore menyebabkan banjir.

Bahkan ada tujuh kecamatan yang terkena bencana banjir. Mulai dari Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Patrang, Sumbersari, Kaliwates, Pakusari serta Rambipuji.

“Ada tujuh kecamatan yang banjir, dari Jelbuk sampai ke Kaliwining Rambipuji,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo pada Kompas.com via telepon.

Menurut dia, warga yang tinggal di bantaran Sungai Bedadung harus mengungsi ke tempat yang aman.

Baca juga: Bupati-Wabup Jember Terpilih Pakai Sarung ke Sidang Paripurna, Ini Alasannya

Bahkan, Heru juga membenarkan bila ada rumah warga yang terhanyut banjir. Yakni warga yang tinggal di bantaran jalan Sumatra Kecamatan Sumbersari.

“Informasinya begitu (ada rumah yang hanyut), karena ada di bantaran sungai,” terang dia.

Dia menilai, rumah yang ada di bantaran sungai tersebut berpotensi terbawa arus sungai.

Sebab, banjir yang terjadi hari ini dinilai merupakan yang terbesar selama sepuluh tahun terakhir.

“Belum pernah banjir di Sungai Bedadung sebesar ini,” tutur dia.

Biasanya, kata dia, banjir yang terjadi di sungai bedadung jarang besar. Namun kali ini berbeda.

 

“Tadi di Jembatan Nuris kurang dua meter sudah sampai ke atas airnya. Kita bisa bayangkan (besarnya banjir) karena disitu jembatannya tinggi,” papar Heru.

Dia masih belum bisa memastikan berapa korban yang terdampak karena banjir tersebut. Karena masih berada di lokasi melakukan pendataan dan pengamanan.

“Yang paling penting itu adalah penyelamatan,” tegas dia.

Baca juga: Berebut Tanah Kas Desa, Kubu Kasun dan Mantan Kasun Berkelahi, 2 Orang Tewas

Selanjutnya, BPBD Jember memprioritaskan penyelamatan warga bersama para relawan dan komunitas kebencanaan.

Selain itu, pihaknya juga sudah bergerak membuat dapur umum.

“Ada dapur mandiri, kami support logistiknya,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com