Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Kakak Beradik Asal Sragen Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Keluarga Tunggu Kedatangan

Kompas.com - 29/01/2021, 21:29 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Jenazah kakak beradik asal Sragen, Suyanto (40) dan Riyanto (32) yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akhirnya teridentifikasi, Jumat (29/1/2021).

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Sekretaris Desa (Sekdes) Katelan, Paidi (42), membenarkan jenazah kakak beradik merupakan warga Desa Katelan, Tangen telah teridentifikasi.

Baca juga: Cuaca Buruk, Helikopter BPBD Sulsel Sempat Berputar Lalu Mendarat Darurat di Lahan Kosong

Kepastian jenazah Suyanto dan Riyanto tersebut didapatkan berkat pencocokan asam deoksiribonukleat (DNA).

"Iya, jenazah keduanya sudah ditemukan. Tadi dapat informasi jam 2 siang," kata Paidi saat dihubungi wartawan via telepon, Jumat malam.

Kedua jenazah kakak beradik itu masih berada di Jakarta. Keluarga sedang mengurus untuk pemulangan jenazah Suyanto dan Riyanto ke Sragen.

"Bapak dan Ibunya sudah pulang. Di sana (Jakarta) masih ada kakaknya Riyanto yang mengurus pemulangan," kata dia.

Setelah mendapat informasi jenazah Suyanto dan Riyanto ditemukan, kata Paidi, keluarga langsung menggelar tahlilal.

"Ini tadi setelah Isya keluarga langsung menggelar tahlilan. Untuk penguburan masih menunggu kepastian (kedatangan jenazah) ke Sragen," katanya.

Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Tanpa Gulung Lengan, Bupati Sragen Modifikasi Busana Muslim, Ini Kisahnya

Sebelumnya diberitakan, Suyanto (40) dan Riyanto (32) tercatat dalam manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Kedua kakak beradik asal Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah berangkat dari Jakarta ke Pontianak untuk mengerjakan pemasangan rolling door.

Kakak ipar Riyanto, Mustofa (23) menceritakan, keluarga mendapat kabar pesawat yang ditumpangi Suyanto dan Riyanto hilang kontak pukul 17.00 WIB dari media sosial dan pemberitaan di media.

Sebelum peristiwa naas terjadi, kata Mustofa, Riyanto masih berkomunikasi dengan istri, Ernawati (22) dan anaknya melalui video call pukul 13.00 WIB.

"Jam 3 sore anaknya (Riyanto) nangis pengin telpon bapaknya terus tapi sudah tidak bisa. Terus jam 5 sore dapat berita breaking news atau dari Facebook ada gambar pesawat Sriwijaya Air hilang kontak," kata Mustofa ditemui di kediaman Riyanto Desa Katelan, Tangen, Sragen, Senin (11/1/2021).

Mengetahui kabar itu, Mustofa yang sedang bekerja mengecek status WhatsApp (WA) terakhir Riyanto yang juga mengunggah tiket pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Tak lihat story (WA) terakhir Riyanto foto tiket pesawat. Ternyata sama (Sriwijaya Air). Saya pulang (kerja) langsung ke sini (rumah Riyanto). Di sini sudah ramai orang," terangnya.

Mustofa mengatakan, Riyanto sudah memiliki rencana untuk berangkat ke Pontianak.

Bahkan, keluarga juga sudah diberitahu Riyanto terkait rencana keberangkatannya tersebut.

Karena masih pandemi Covid-19, Riyanto harus mencari persyaratan naik pesawat dengan melakukan pemeriksaan swab PCR di Sragen.

"Senin atau tidak Selasa itu cari test swab PCR. Di Sragen ini tidak ada yang cepat hasilnya. Tidak ada yang langsung jadi. Terus sudah niat tidak mau berangkat," kata dia.

Baru pada Kamis (7/1/2021), Riyanto berangkat ke Jakarta bersama dengan kakaknya Suyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com