Ridwan Kamil Akan Rumuskan Sanksi Industri di Karawang yang Tak Laporkan Kasus Covid-19

KARAWANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku akan merumuskan sanksi bagi industri di Karawang yang tak melaporkan ada kasus Covid-19 di pabriknya.

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat memonitoring Kampung Tangguh di Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jumat (29/1/2021).

Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku mendapat laporan jika salah satu permasalahan Karawang masuk zona merah selama enam hingga tujuh minggu lantaran banyak industri tak lapor ada karyawan yang positif.

Hal ini membuat pelacakan kasus menjadi lambat dan berakibat kasus virus corona menjadi banyak.

"Informasi kan baru kita dapat hari ini, jadi kita akan merumuskan reward punishment-nya seperti apa," ujar Emil.

Baca juga: Pabrik Kopi Kemasan di Karawang Tak Lapor 71 Karyawan Positif Covid-19

Emil mengaku akan melakukan analisa sanksi apa yang akan diberikan, apakah teguran lisan, tertulis, hukuman administratif atau pidana. Namun ia memastikan sanksi pasti ada.

"Intinya akan kita tindak lanjuti apa hanya teguran lisan, apa tulisan, apa denda, apa pidana," tambahnya.

Meski begitu, Emil menilai penerapan protokol kesehatan di industri sudah baik. Hanya saja, masalahnya ada pada pelaporan kasus. Emil sendiri akan meninjau salah satu pabrik.

Emil meminta industri tak menutup-nutupi kasus Covid-19. Menurutnya, melaporkan kasus virus corona bagian dari bela negara.

"Dijamin semuanya dibayar gratis oleh pemerintah. Jadi kalau industri yang betul-betul tidak mampu mengurus ruang isolasi tinggal lapor saja, karena pemerintah sudah tugasnya," ungkapnya.

Hanya saja, dirinya memberikan apresiasi jika perusahaan mampu menyediakan ruang isolasi bagi karyawannya. Sebab, dalam keadaan darurat penanganan Covid-19 bukan saja menjadi tugas pemerintah.

Baca juga: Perusahaan Tak Laporkan 71 Karyawan Positif Covid-19, Ini Penjelasan Bupati Karawang