Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Maut di Bantul yang Libatkan Remaja 14 Tahun

Kompas.com - 29/01/2021, 17:46 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Majapahit, Kelurahan Kapanewon, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (27/1/2021) malam.

Tabrakan tersebut merenggut nyawa Safii Widodo (32), warga Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman,

Kecelakaan ini melibatkan seorang remaja berusia 14 tahun.

Kanit Laka Lantas Polres Bantul Iptu Maryana menuturkan awalnya mobil Kia Picanto yang dikendarai remaja tersebut melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Majapahit atau ring road.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Bantul, Bocah 14 Tahun Setir Kia Picanto Tabrak 8 Motor, 1 Tewas

Ketika tiba di perempatan blok O, lampu lalu lintas menyala merah.

Diduga karena tidak bisa menguasai mobilnya, dia menabrak beberapa sepeda motor yang telah berhenti.

Ada tiga sepeda motor yang ditabrak, yakni Honda Supra Fit AB 3050 UF, Honda Supra X 125 K 3380 ATC, dan Honda Beat AB 2026 ZJ.

Benturan itu mengakibatkan terjadinya tabrakan beruntun yang melibatkan empat motor lain.

Safii Widodo, pengendara sepeda motor Honda Supra Fit AB 3050 UF, meninggal dunia.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bantul, Berawal dari Anak 14 Tahun Gantikan Ayahnya Menyetir

"Korban meninggal dunia karena cedera berat pada kepala," terang Maryana kepada Kompas.com, Kamis (27/1/2021).

Dua korban lainnya yang mengalami luka dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S Hardjolukito.

 

Gantikan sang ayah mengemudi

Unit Laka Polres Bantul Melakukan Olah TKP di Lokasi Kecelakaan Melibatkan Mobil yang dikendarai Remaja 14 Tahun di Jalan Majapahit, Banguntapan, BantulDok Unit Laka Polres Bantul Unit Laka Polres Bantul Melakukan Olah TKP di Lokasi Kecelakaan Melibatkan Mobil yang dikendarai Remaja 14 Tahun di Jalan Majapahit, Banguntapan, Bantul

Berdasar keterangan yang didapat kepolisian, diketahui remaja tersebut menggantikan sang ayah menyetir karena kondisinya kurang sehat.

Saat kejadian berlangsung, ayah si remaja, EW (50), duduk di kursi sebelah sopir.

"Dari keterangan orang tua, si anak sudah terbiasa menyopir, tapi karena usia masih belum cukup dan kemungkinan belum cakap dalam mengambil keputusan. Pada saat mengemudi kan konsentrasi hilang, sehingga dalam mengambil suatu keputusan menjadi suatu berisiko fatal," jelas Kanit Laka Lantas Polres Bantul Iptu Maryana saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 Asal NTT

Maryana menuturkan hingga saat ini status hukum remaja tersebut belum ditentukan.

Anak itu juga belum diperiksa oleh polisi karena masih menunggu pendampingan dari Balai Pemasyarakatan, orang tua, dan Dinas Sosial Bantul.

Sampai saat ini, polisi baru melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"[olah TKP] sudah dilakukan pada malam itu (27/1/2021), tadi juga sudah pertegas lagi di TKP. Pemeriksaan saksi-saksi sudah kita lakukan," paparnya.

Maryana berpesan agar orang tua tidak membiarkan anaknya mengendarai kendaraan bermotor bila belum cukup umur.

Baca juga: Ambulans yang Bawa 3 Pasien Positif Covid-19 Kecelakaan, Sopir: Saya Memang Menerobos, tapi...

"Memberikan ruang sama saja memberikan maut di pundaknya si anak," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com