Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima Vaksin Covid-19 di Magelang Hanya Rasakan Efek Samping Ringan

Kompas.com - 29/01/2021, 13:30 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesahatan Kota Magelang dr Majid Rohmawanto mengatakan, penerima vaksinasi tahap pertama hanya merasakan lapar, mual dan pusing.

"Laporan KIPI tidak ada yang serius. Hanya ringan, pusing, mual dan katanya jadi lapar," kata Majid, dalam pesan singkat Whatsapp kepada wartawan, Jumat (29/1/2021).

Majid mengemukakan, vaksinasi di Kota Magelang menyasar 3.580, meliputi sumber daya manusia kesehatan (SDMK) dan tokoh publik.

Sebanyak 2.330 atau 65 pesen mendaftar sebagai calon penerima vaksin.

Baca juga: Wali Kota Magelang Batal Divaksin Covid-19 karena Tak Penuhi Syarat

Dari jumlah itu, sebanyak 1.759 atau 49 persen sudah divaksin, dan  571 orang atau 15 persen tidak lolos skrining.

"Sudah bagus 65 persen yang datang, diatur yang datang, misalnya karyawan RSUD Tidar ada 900 tidak bisa datang dalam satu hari," jelas Majid.

Sedangkan untuk calon penerima yang ditunda karena tidak lolos persyaratan akan diagendakan pada gelombang berikutnya.

Kebanyakan mereka yang ditunda lantaran sedang hamil, menyusui, hipertensi, memiliki kanker, sedang demam dan flu berat.

"Kalau yang batal karena mereka pernah terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Majid.

Baca juga: Wali Kota Magelang: Izinkan Saya Perpanjang PPKM

Dikatakan Majid, sampai saat ini pihaknya masih menyelesaikan rekap seluruh hasil vaksinasi di Kota Magelang.

Untuk diketahui, pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kota Magelang dimulai pada 25 Januari 2021 dan target selesai 28 Januari 2021.

"Belum rekap, karena harus input online ke data pusat, hasil resmi mesti ikut yang pusat," tutur Majid.

Dia mengakui, masalah terbesar pada proses ini ada pada sistem informasi.

Sebab, input data harus benar-benar valid karena tidak bisa diedit atau koreksi.

"Masalah trbesar ada pada sistem informasi, yang tida bisa diedit jika salah klik. Selain itu, halangan terbesar lainnya adalah skrining yang 16 pertanyaan ternyata tafsiranya susah," ungkap Majid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com