Baliho Dukungan Ridwan Kamil Jadi Capres Muncul di Garut

GARUT, KOMPAS.com – Sejumlah baliho pernyataan dukungan terhadap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menjadi calon presiden terpasang di sejumlah tempat di wilayah Kecamatan Wanaraja, Garut.

Baliho berukuran besar dengan latar foto Ridwan Kamil berisi tulisan, “Ridwan Kamil untuk Presiden 2024”.

Sementara di bagian bawah baliho tertulis “Paguyuban Asgar Mendukung Ridwan Kamil untuk Presiden RI 2024”.

Baca juga: Setya Novanto hingga Jero Wacik Kini Jadi Petani di Lapas

Baliho itu juga disertai foto dan nama para pengurus Paguyuban Asgar dengan Ketua Umum Asep Sutarna dan Sekretaris Umum Yadi Setiadi.

Camat Wanaraja Mia Herlina Herlina membenarkan adanya baliho pernyataan dukungan tersebut.

Menurut dia, baliho serupa terpasang di tiga tempat di wilayah Kecamatan Wanaraja.

Namun, baliho itu kini telah dicopot.

“Sudah diturunkan oleh Satpol PP sebelum ada kunjungan Pak Gubernur kemarin-kemarin,” kata Mia saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Gaya Baru Setya Novanto, Bawa Sabit hingga Caping Petani

Mia menuturkan, baliho tersebut terpasang sebelum ada kunjungan Ridwan Kamil ke Kecamatan Wanaraja pada Rabu (26/1/2021).

Pihaknya terpaksa menurunkan baliho yang salah satunya dipasang di Jalan Raya Garut-Wanaraja yang akan dilalui oleh Ridwan Kamil.

“Karena ini acara kenegaraan, kita menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Mia.

Selain di Kecamatan Wanaraja, baliho juga terpasang di Kecamatan Pangatikan yang berbatasan dengan Kecamatan Wanaraja.

Dani Sukmawan yang merupakan warga Kampung Cihuni, Kecamatan Pangatikan, mengatakan bahwa baliho tersebut sudah diturunkan.

Ia sendiri tidak sempat melihat baliho yang fotonya tersebar di media sosial.

“Kemarin saya main bola sudah tidak ada, jadi memang tidak sempat melihat ada baliho itu terpasang,” kata Dani saat dihubungi.

Dani yang juga Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) di Desa Cimaragas mencoba menanyakan perihal pemasangan baliho tersebut ke aparat desa.

Namun, tidak ada yang mengetahui siapa yang memasang baliho.

“Siapa yang pasang saya juga tidak tahu, saya sudah tanya ke aparat desa tidak ada yang tahu,” kata dia.