Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Barang Tenggelam di Perairan Ambalawi, NTB

Kompas.com - 28/01/2021, 21:45 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sebuah kapal barang KM Putra Longos dilaporkan tenggelam di Perairan So Oi Fanda, Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Kamis (28/01/2021).

Kapal tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk.

Baca juga: Bocah Ini Nekat Curi 3 Motor, Dibawa Berkeliling hingga Bensin Habis lalu Ditinggalkan, Ini Ceritanya...

"Kapal tenggelam sekitar pukul 03.00 WITA karena dihantam gelombang tinggi disertai angin kencang," kata Kapolsek Ambalawi, Iptu Rusdin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis sore.

Ia menjelaskan, KM Putra Longos yang bermuatan garam, barang elektronik, dan perabot rumah tangga, itu berangkat dari Pelabuhan Kota Bima menuju Pulau Longos, NTT.

Di perjalanan, kapal yang berisi satu nakhoda dan empat anak buah kapal (ABK) itu dihantam gelombang tinggi dan tenggelam ke dasar laut dengan kedalaman 10 meter.

Seluruh ABK dan nakhoda sempat terombang-ambing di lautan dengan peralatan seadanya. Mereka diselamatkan warga yang tinggal di lokasi kejadian sekitar pukul 17.00 WITA.

"Alhamdulillah, semua ABK dan nakhoda berhasil dievakuasi oleh warga setempat. Mereka langsung dibawa ke tepi pantai dalam keadaan selamat," ujarnya.

Baca juga: IDI Malang Raya: Sampai Sekarang, Tidak Ada Tenaga Medis yang Menolak Vaksin di Malang

Polisi pun langsung mendatangi lokasi itu untuk melakukan pendataan. ABK dan nakhoda kapal itu di antaranya, Saiful, Moh Ama Boy, Junaidin, Mukhtar, dan Wahyu.

"Semua korban merupakan warga Desa Sangiang, Kecamatan Wera. Setelah dilakukan pendataan, mereka selanjutnya dibawa ke pihak keluarga," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com