Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Riau Sebut Ada Nakes Ragu Divaksin gara-gara Termakan Hoaks

Kompas.com - 28/01/2021, 20:34 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seluruh tenaga kesehatan di Provinsi Riau diminta untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi menegaskan, agar tenaga kesehatan tidak ragu-ragu lagi untuk divaksin. 

Sebab, dari sejumlah tokoh dan tenaga kesehatan yang sudah divaksin, tidak menimbulkan efek samping atau gejala yang berat. 

"Saya imbau kepada teman-teman kesehatan, vaksin itu tujuannya untuk keselamatan kita bersama. Buat Anda, buat saya, buat semuanya," kata Yovi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/1/2021).

"Kalau anda layak divaksin, segera lakukan, karena itu untuk melindungi diri." 

Baca juga: Jubir Satgas Riau: Jika Divaksin 2 Kali, Risiko Terpapar Covid-19 Rendah dan Tidak Sebabkan Kematian

Ragu dan khawatir gara-gara termakan berita hoaks

Yovi sendiri sudah dua kali disuntik vaksin Covid-19, dan tidak merasakan gejala.

"Saya sudah divaksin dua kali, Insyaallah baik-baik saja," ucap Yovi.

Dia mengungkapkan, di lapangan memang masih ditemukan sejumlah tenaga kesehatan yang masih ragu-ragu untuk divaksin, karena adanya rasa kekhawatiran dan ketakutan. 

Rasa takut ini menurut Yovi, disebabkan karena para tenaga kesehatan ini termakan berita-berita hoaks terkait dengan vaksin Sinovac. 

"Namanya manusia, mungkin ada rasa khawatir, ada ketakutan-ketakukan. Itu akibat percaya dengan berita-berita hoaks itu. Ini yang harus diluruskan bahwa vaksin Sinovac yang ada di Riau secara umum sama dengan yang diedarkan di Indonesia, sama seperti vaksin BCG, DPT. Jadi, bukan hal yang baru," kata Yovi.

Baca juga: Gubernur Sumsel: Saya Baik-baik Saja Setelah Disuntik, Jangan Lagi Ada Hoaks Soal Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com