YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Angka Kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY), meningkat 0,46 persen, yakni pada 2019 sebanyak 16,61 persen menjadi 17,07 persen di tahun 2020.
Pandemi Covid-19 dituding menjadi penyebab kemiskinan meningkat di Gunungkidul.
"Survei dilakukan pada saat masa pandemi corona yang menyebabkan pendapatan menurun. Jadi semua itu ikut berpengaruh terhadap naiknya angka kemiskinan di Gunungkidul," kata Kepala Bappeda Gunungkidul Sri Suhartanto saat dihubungi wartawan Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Progam Kotak Amal Pemkab Bondowoso untuk Kemiskinan Dikritik, Ini Penyebabnya
Sri mengaku, pihaknya selama ini terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan.
Berbagai program telah disiapkan mulai dari bidang kesehatan, pembangunan pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat di berbagai sektor.
Selain dari pemkab, upaya penanganan kemiskinan juga dibantu dari pemerintah pusat dengan program Kartu Indonesia pintar dan program yang lain tetap digelontorkan.
Sementara itu, Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) sekaligus Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengakui penurunan kemiskinan meleset dari target awalnya 15 persen.
Pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor perekonomian masyarakat.
Baca juga: Angka Pengangguran dan Kemiskinan di Sumedang Naik Akibat Pandemi
Meski demikian, Immawan mengaku bersyukur peningkatan angka kemiskinan tidak begitu besar, bahkan paling sedikit dibandingkan daerah lain di DIY.
Menurut dia, tidak ada yang gagal dalam upaya mengurangi kemiskinan di Gunungkidul.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan