Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Vaksinasi Massal, RSUD dr Sardjito Catatkan Rekor Muri

Kompas.com - 28/01/2021, 16:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito mencatatkan rekor jumlah vaksinasi Covid-19 terbanyak.

Pencatatan rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dilakukan di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Kamis (28/1/2021).

Ada sekitar 3.300 orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dalam kegiatan ini.

Baca juga: Kata Wagub Jabar Usai Suntik Kedua Vaksin Covid-19: Alhamdulillah, Tidak Ada Gejala Apa Pun...

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pencatatan rekor vaksinasi MURI yang dilaksanakan di GRHA SABHA Pramana UGM ini dibagi menjadi 6 batch.

Setiap batch tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksinasi diberi tanda stiker berwarna di bagian lengannya.

"Ini bisa 3.300. Saya lihat Alhamdulilaah kok bisa. Kita pelajari apa yang perlu diperbaiki. Dibagi by batch dikasih stiker warna-walran jadi tahu berapa lama mereka di sini," kata Budi Gunadi, ditemui di GRHA SABHA Pramana UGM, Kamis (28/1/2021).

Budi menyampaikan dalam melakukan vaksinasi massal seperti ini faktor lokasi menjadi pertimbangan utama.  Jika lokasi sempit, maka berpotensi membuat kerumunan.

"Pada saat memilih tempat kita juga tahu tidak berdesak-desakan, Mudah-mudahan Yogyakarta nanti bisa mengeluarkan SOP supaya bisa direplikasi di provinsi lain juga di Yogyakarta sendiri," ujar dia.

Baca juga: Mengenal Seluk-beluk Vaksin Sinovac

Budi Gunadi berharap kegiatan vaksinasi massal dapat dilakukan di 10 lokasi, dengan demikian maka sekali vaksinasi dapat menjangkau sebanyak 30 ribu orang per hari.

"Strategi harus ada kerja sama dan wisdom lokal. Saya lihat datang kok rapi ini wisdom lokal teman-teman dari Yogyakarta disini. Saya berharap teman-teman provinsi lain bisa lebih termotivasi dengan adanya ini," kata dia.

Dia juga menjelaskan, vaksin massal ini sebagai langkah percepatan vaksinasi di Indonesia.

"Kita harus dicari terobosan supaya nyuntiknya di atas 1 juta per hari. Enggak banyak negara yang bisa, jadi ini bukan hal yang gampang," kata Budi.

Budi Gunadi merinci, di Indonesia ada 1,5 juta tenaga kesehatan. Sejauh ini, baru 355 ribu tenaga kesehatan yang divaksin.

Baca juga: Crazy Rich Gilang Widya Pramana Disuntik Vaksin Covid-19: Enggak Ada yang Perlu Ditakutkan

Sejauh ini kecepatan maksimal vaksin adalah 58 ribu per hari. Jika ingin vaksinasi selesai pada akhir Februari, maka harus bisa menambah kecepatan 100 ribu dosis per hari.

"Kita melihat kalau mau cepet selesai nakes sebelum akhir Februari harus naik ke 100 ribu per hari, butuh inovasi baru. Ini inovasi rumah sakit teman-teman Jogja bekerja sama dengan dinas kesehatan dan pusat," ujarnya.

Sedangkan Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengungkapkan, vaksinasi massal kali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat bahwa vaksin tidak bisa ditunda dan harus dilakukan dengan cepat.

"Mempercepat adalah kata kunci. Melalui kerja sama seluruh stakeholder Fasyankes membantu teman-teman kita yang terkendala, bisa memfasilitasi. Sekarang sudah 3.300 lebih sedikit," ujarnya.

Baca juga: Tak Mau Repot Saat Disuntik Vaksin, Ganjar Kenakan Baju Adat Unik

Sementara itu  Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana juga turut hadir secara daring dan memberikan piagam rekor.

"Museum Rekor Dunia Indonesia mempersembahkan anugerah atas rekor vaksinasi COVID-19 dengan nakes terbanyak dan pertama. Diberikan kepada Fasyankes se-DIY," kata Jaya.

"Piagam yang sama juga dipersembahkan kepada pendukung utama yaitu RSUP Dr Sardjito," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com