Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Covid-19, Bupati Sleman Tak Terima Vaksin Dosis Kedua, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 28/01/2021, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sepekan setelah suntik vaksin Covid-19 Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan postif Covid-19.

Ia menerima vaksin di Puskesmas Ngemplak bersama 9 tokoh lainnya pada Kamis (14/1/2021).

Setelah menerima vaksin, kondisi Sri Purnomo baik dan tidak merasakan efek samping apa-apa.

Rabu (20/1/2021), Bupati Sleman mejalani swab antigen karena pada Selasa malam ia batuk-batuk dan suhu tubuhnya mencapai 37,6 derajat.

Baca juga: Bupati Sleman Dipastikan Tak Akan Terima Dosis Kedua Vaksin Covid-19

Swab antigen dilakukan oleh Dinas Kesehatan di rumah dinas Bupati Sleman. Hasil PCR menunjukkan Sri Purnomo positif Covid-19.

Meski terpapar Covid-19, Bupati Sleman mengalmi gejala ringan. Bahkan paru-parunya bersih dan tidak ada pneumonia..

Bupati Sri Purnomo mengumumkan kondisi dirinya dan mengaku dalam keadaan baik. Ia kemudian menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19, Virus Corona Kemungkinan sudah Berinkubasi

Tak terima vaksin Covid-19 dosis kedua

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19SHUTTERSTOCK/PALSAND Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19
Dipastikan Bupati Sleman tidak akan mendapatkan dosis kedua dari vaksin Covid-19 karena telah terpapar Covid-19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo, penghentian vaksinasi untuk Sri Purnomo berdasarkan petunjuk dari Kementerian Kesehatan.

"Pak Bupati tidak kami daftarkan menerima dosis kedua. Sesuai juknis (petunjuk teknis) dari Kemenkes yang pernah konfirmasi Covid-19 tidak diberikan vaksinasi," kata Joko saat dihubungi, Rabu (27/1/2021).

Menurut Joko, tubuh orang yang pernah terjangkit Covid-19 akan membentuk antibodi terhadap virus tersebut, sehingga tidak perlu lagi divaksin.

Baca juga: Sebelum Terkonfirmasi Positif Covid-19, Bupati Sleman Sempat Bertemu Sri Sultan HB X dan Menteri KP

Diduga tertular dari seorang kepala dinas

Bupati Sleman Sri Purnomo diduga terpapar Covid-19 dari seorang kepala dinas.

Hal itu diketahui setelah ada seorang pegawai di dinas yang tidak sebutkan secara detail itu terkonfirmasi positif Covid-19 lewat pemeriksaan rapid test antigen.

"Dari tracing ternyata sampai ke pimpinannya. Awalnya swab antigen, kalau hasil PCR-nya (kepala dinas) baru tadi siang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Bupati Sleman Tertular Covid-19, Sebanyak 138 Orang Jalani Swab Antigen, 8 Positif

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, kepala dinas ini sempat bertemu dengan Sri Purnomo. Pertemuan keduanya berlangsung cukup lama.

"Kebetulan hari Senin beliau (pimpinan OPD yang positif) menghadap ke bupati. Sehingga Bapak Bupati kontak cukup lama," ungkap Joko.

Namun, Joko tidak bisa memastikan Bupati Sleman terpapar Covid-19 dari kepala dinas tersebut.

Baca juga: Soal Bupati Sleman, Kemenkes: Vaksin Covid-19 Berisi Virus Mati, Tak Mungkin Menginfeksi

"Apakah karena itu atau tidak memang tidak bisa dipastikan, tapi salah satu kemungkinan, karena Pak Bupati kan kontak dengan banyak orang," tegasnya

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan swab antigen dan rapid test yang menyasar pegawai instansi Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman serta awak media yang biasa meliput kegiatan Bupati Sleman.

Dari 138 orang yang swab, ada 8 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari 8 orang tersebut, 7 merupakan pegawai Dukcapil sedangkan satu orang lagi staf Rumah Dinas Bupati Sleman.

Sementara, pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman dan para awak media dinyatakan negatif.

Baca juga: Dokter: Mungkin Bupati Sleman Sudah Terinfeksi Covid-19 Sebelum Vaksin

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Sri Purnomo sempat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwuno X.

Pemerintah DIY sedang berkoordinasi untuk melakukan tracing kasus positif Covid-19 itu, seperti melakukan tes swab terhadap Sri Sultan HB X.

Aji mengatakan, tes swab dengan metode PCR tak dilakukan jika pihak yang diduga kontak dekat dengan pasien Covid-19 tidak mengalami gejala. Tes swab PCR hanya dilakukan jika mereka merasakan gejala serupa pasien Covid-19.

"Kebijakan sekarang kan kalau tidak ada keluhan tidak swab," imbuh dia.

Baca juga: Kemenkes Duga Bupati Sleman Sudah Positif Covid-19 Saat Disuntik Vaksin

Diduga sudah positif Covid-19 sebelum divaksin

J

Ilustrasi virus corona di duniaShutterstock/Ridersuperone Ilustrasi virus corona di dunia
uru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menduga jika Sri Purnomo sudha terpapar Covid-19 saat menrima vaksin

Menurutnya vaksin Covid-19 asal Sinovac adalah vaksin yang berisi virus mati, sehingga hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.

"Vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati (inactivivated), jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi," kata Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).

"Secara alamiah waktu antara paparan dan munculnya gejala sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yang pas, karena divaksin 14 Januari sementara hasil swab PCR positif 20 Januari," kata dia lagi.

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 meski Sudah Divaksin, Ini Kata Kemenkes

Hal yang sama juga disampaikan dokter Tolhan Banjarnahor, Sp.PD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Primaya Hospital Tangerang.

Dia menampik rumor yang mengatakan bahwa bahan vaksin berupa virus yang dimatikanlah yang justru menginfeksi penerima vaksin.

"Virus dalam vaksin Sinovac sudah mati. Jadi tidak mungkin bisa membuat orang yang divaksin terinfeksi," katanya Jumat (22/1/2021).

Dia menduga, Bupati Sleman kemungkinan sudah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19, Dinkes Sebut Bukan gara-gara Vaksin

"Kemungknan infeksi (Covid-19) Bupati Sleman bukan karena vaksinnya, tetapi kemungkinan sebelum vaksin sudah terinfeksi (Covid-19), hanya gejalanya belum muncul. Dalam medis disebut periode inkubasi," terangnya.

Periode inkubasi berlangsung sejak 2 sampai 14 hari setelah terinfeksi. Artinya, gejala muncul 2-14 hari sejak virus masuk dalam tubuh kita.

Namun dia tidak memungkiri, adanya kemungkinan infeksi Covid-19 setelah divaksin.

"Bupati Sleman juga baru sekali divaksin sehingga antibodi belum efektif mencegah infeksi," imbuhnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo, Wijaya Kusuma, Haryanti Puspa Sari | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Dheri Agriesta, Icha Rastika, Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com