"Kebetulan hari Senin beliau (pimpinan OPD yang positif) menghadap ke bupati. Sehingga Bapak Bupati kontak cukup lama," ungkap Joko.
Namun, Joko tidak bisa memastikan Bupati Sleman terpapar Covid-19 dari kepala dinas tersebut.
Baca juga: Soal Bupati Sleman, Kemenkes: Vaksin Covid-19 Berisi Virus Mati, Tak Mungkin Menginfeksi
"Apakah karena itu atau tidak memang tidak bisa dipastikan, tapi salah satu kemungkinan, karena Pak Bupati kan kontak dengan banyak orang," tegasnya
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan swab antigen dan rapid test yang menyasar pegawai instansi Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman serta awak media yang biasa meliput kegiatan Bupati Sleman.
Dari 138 orang yang swab, ada 8 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari 8 orang tersebut, 7 merupakan pegawai Dukcapil sedangkan satu orang lagi staf Rumah Dinas Bupati Sleman.
Sementara, pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman dan para awak media dinyatakan negatif.
Baca juga: Dokter: Mungkin Bupati Sleman Sudah Terinfeksi Covid-19 Sebelum Vaksin
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Sri Purnomo sempat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwuno X.
Pemerintah DIY sedang berkoordinasi untuk melakukan tracing kasus positif Covid-19 itu, seperti melakukan tes swab terhadap Sri Sultan HB X.
Aji mengatakan, tes swab dengan metode PCR tak dilakukan jika pihak yang diduga kontak dekat dengan pasien Covid-19 tidak mengalami gejala. Tes swab PCR hanya dilakukan jika mereka merasakan gejala serupa pasien Covid-19.
"Kebijakan sekarang kan kalau tidak ada keluhan tidak swab," imbuh dia.
Baca juga: Kemenkes Duga Bupati Sleman Sudah Positif Covid-19 Saat Disuntik Vaksin
Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menduga jika Sri Purnomo sudha terpapar Covid-19 saat menrima vaksin
Menurutnya vaksin Covid-19 asal Sinovac adalah vaksin yang berisi virus mati, sehingga hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.
"Vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati (inactivivated), jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi," kata Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
"Secara alamiah waktu antara paparan dan munculnya gejala sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yang pas, karena divaksin 14 Januari sementara hasil swab PCR positif 20 Januari," kata dia lagi.
Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 meski Sudah Divaksin, Ini Kata Kemenkes