SRAGEN, KOMPAS.com - Baju muslim yang dikenakan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat disuntik vaksin Covid-19 menarik perhatian publik.
Bupati yang akrab disapa Yuni ini disuntik vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonegoro Sragen pada Senin (25/1/2021).
Yuni disuntik vaksin bersama dengan Wakil Bupati, Kapolres, Dandim, Kejari, Ketua DPRD, Kadinas Kesehatan, Ketua IDI, unsur FKUB, dan MUI.
Ketika disuntik vaksin asal China, orang nomor satu di Bumi Sukowati itu tanpa menggulung lengan baju muslimnya.
Baca juga: Kisah Abas Hidup Bersama Ayam, Diasingkan Keluarga Akibat Depresi karena Ditinggal Istri
Lengan baju muslim batik yang dikenakan perempuan berhijab itu telah dimodifikasi dengan dipasangi resleting.
Yuni mengatakan sengaja memodifikasi baju muslimnya dua hari sebelum penyuntikan vaksin Covid-19 dilaksanakan atau tepatnya Sabtu (23/1/2021).
"Supaya nggak (tidak) repot melinting baju," kata Yuni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).
Yuni mempercayakan model baju muslimnya tersebut kepada penjahit langganannya.
"Iya, saya jahitkan di tempat langganan di Sragen," ungkapnya.
Yuni mengutarakan, pengalamannya disuntik vaksin Covid-19.
"Karena intramuskuler (injeksi ke dalam otot tubuh) jadi agak dalam. Terasa sedikit ada ya seperti ditusuk. Setelah diobservasi selama 30 menit kayaknya ada rasa pegal-pegal sedikit," kata dia.
Dirinya menjadi yang pertama disuntik vaksin dengan tujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal.
Masyarakat tidak boleh ragu dengan vaksin Covid-19.
"Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada publik bahwa vaksin ini aman dan halal. Dan ini adalah salah satu upaya yang nyata yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan Covid-19," kata Yuni.
Penyuntikan vaksin Covid-19 pada tahap pertama di Sragen diberikan kepada tenaga kesehatan.
"Kepada nakes Sragen sebelum dilakukan vaksin pastikan bahwa kita dalam kondisi fit dan jangan ada rasa kekhawatiran dan ketakutan," terangnya.
Tahap pertama vaksinasi Covid-19, Sragen menerima jatah dari pemerintah pusat sebanyak 4.980 dosis.
"Semoga semua vaksin yang diberikan untuk Sragen semua bisa terserap, bisa digunakan tidak ada yang dikembalikan karena ada beberapa faktor seperti tensi tinggi," kata Yuni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.