KOMPAS.com - Longsor menimbun lubang galian tambang di Desa Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Minggu (24/1/2021).
Sebanyak 10 pekerja tambang batu bara diketahui terjebak di lubang tambang tersebut.
Berhari-hari upaya penyelamatan dilakukan. Selama itu pula, para pekerja tak bisa meloloskan diri.
Satu per satu para pekerja yang terjebak akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Tiga Hari Terjebak di Lubang Galian Tambang, 10 Pekerja Belum Bisa Dievakuasi
Basarnas Banjarmasin menjelaskan, mulanya terdapat 17 orang pekerja ketika longsor terjadi.
Sebanyak tujuh orang bisa menyelamatkan diri, sedangkan 10 orang lainnya tak bisa keluar dari lubang galian tambang.
"Tujuh orang diketahui berhasil menyelamatkan diri dan saat ini masih ada 10 orang yang masih terjebak," kata Kepala Basarnas Banjarmasin Sunarto.
Mendapatkan laporan, Basarnas segera menerjunkan personel dan berupaya membuka lubang galian tambang yang tertutup material longsor.
Baca juga: Dua dari Sepuluh Pekerja yang Terjebak di Lubang Galian Tambang di Kalsel Ditemukan Meninggal
Evakuasi 10 pekerja yang terjebak rupanya tak mudah.
Hujan deras mempersulit proses penyelamatan. Genangan air bercampur lumpur memenuhi lubang galian.
Hal itu membuat tim melakukan penyedotan air yang bercampur lumpur itu menggunakan pompa.
"Kami berupaya terus, hanya ini masih hujan sehingga evakuasi terkendala," kata Dandim 1022 Tanah Bumbu Letkol Cpn Rahmat Trianto.
Saat itu Dandim belum bisa memastikan kondisi para pekerja yang terjebak.
Baca juga: Pencarian 10 Pekerja yang Terjebak di Galian Tambang Dilanjutkan hingga Malam Hari
Memasuki hari ketiga, tim belum dapat mengevakuasi 10 pekerja yang terjebak di lubang bekas galian tambang.
Rahmat mengatakan, penyedotan air dan lumpur telah dilakukan dengan menggunakan tiga unit pompa berkapasitas besar.
Menurutnya, hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan para pekerja tambang.
Sebenarnya ada satu pintu lainnya yang berada di atas lubang. Namun, tempat itu tertutup air dan longsoran tanah yang mulai mengeras.
Dibutuhkan alat berat untuk membuka pintu lubang tersebut. Namun, medan yang sulit tidak memungkinkan membawa alat berat ke lokasi.
"Alat berat saja tidak bisa karena tingginya saja sekitar 50 meter. Kan itu bekas galian tambang yang sudah delapan tahun dan lumpurnya sudah banyak," kata Rahmat.
Pada Rabu (27/1/2021), dua dari 10 orang pekerja yang terjebak di lubang galian tambang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Telah ditemukan dua orang dari 10 orang terhadap korban yang terjebak dalam tambang di Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu," kata Kapolres Tanah Bumbu AKBP Himawan Sutarto Saragih.
Keduanya adalah Memet (17) dan Adul alias Abah Ahmad (50).
"Untuk jenazah kedua korban saat ini di Rumah Sakit Marina dan akan dipindahkan ke RSUD dr H Andi Abdurahman Noor Tanah Bumbu untuk diidentifikasi dan visum," kata dia.
Pada hari yang sama, sebanyak enam pekerja yang terjebak kembali ditemukan.
Mereka semua dalam kondisi tak bernyawa dan tubuh bengkak.
"Korban ditemukan sudah dalam kondisi membengkak," ujar Dandim 1022 Tanah Bumbu, Letkol Cpn Rahmat Trianto.
Tim evakuasi belum bisa memastikan identitas enam korban yang ditemukan.
"Seluruh korban dievakuasi tim gabungan dan dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi," kata dia.
Pasca-temuan itu, masih ada dua korban yang masih belum ditemukan.
"Keadaan sudah malam dan gelap. Minim pencahayaan. Besok (pencarian) dilanjutkan," tutur Rahmat.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.