Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Keluarga tentang Keadaan Nenek Muntiah dan Videonya yang Viral...

Kompas.com - 28/01/2021, 05:34 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Muntiah (80) warga Desa Pangkat Rejo, Kecamatan Sugio, Lamongan, menjadi buah bibir warganet setelah video yang diunggah akun Instagram @poernomo_dtt viral pada akhir pekan lalu.

Islama (55), keponakan yang biasa merawat Muntiah, mengaku teledor saat video tersebut diambil. 

Padahal, Islama mengaku telah memperlakukan Muntiah dengan baik setiap hari.

"Kemarin itu saya pas ada kerjaan buruh tani. Sedikit teledor juga, padahal sebelum berangkat itu sudah saya beri makan dan saya mandikan," ujar Islama dalam logat bahasa Jawa kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Islama menampik tak mengurus Muntiah dengan baik. Meski keadaan ekonominya terbatas, Islama tetap meluangkan waktu merawat Muntiah.

Setiap hari, Islama memberi makan dan memandikan nenek berusia 80 tahun itu.

Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Wali Kota Madiun: Baik-baik Saja, yang Ada Hanya Senang

Ia membagi waktu sebagai buruh tani dan merawat Muntiah. Apalagi, Muntiah tak memiliki anak, tak bisa berjalan, dan pikun.

Tetapi, Islama tetap merawat nenek itu seperti orangtuanya sendiri.

"Namanya orang pikun, kadang diberi makan juga ngomong belum makan. Kadang kalau saya pas bekerja buruh tani, tetangga dan kerabat yang lain juga sering kasih makan ke si mbah," ucap dia.

Rumah yang ditempati nenek Muntiah di Desa Pangkat Rejo, Kecamatan Sugio, Lamongan.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Rumah yang ditempati nenek Muntiah di Desa Pangkat Rejo, Kecamatan Sugio, Lamongan.

Islama dan suaminya, Nur Asit (60), bekerja sebagai buruh tani untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Mereka memiliki tiga anak, dua di antaranya masih menjadi tanggungan Islama dan Nur Asit.

Sementara Muntiah tinggal di rumah salah satu keluarga yang jaraknya cukup dekat dengan kediaman Islama. Muntiah tinggal sendiri di rumah itu.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Nenek Muntiah. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat, klik di sini untuk donasi.

 

Rumah tersebut telah mendapat bantuan dari pihak desa. Awalnya, rumah yang ditempati Muntiah berlantai tanah.

Pihak desa merenovasi rumah itu dan menyemen lantai. Bantuan itu diberikan jauh sebelum video yang diunggah di Instagram itu viral.

Rumah itu hanya memiliki satu ruangan dengan kondisi kamar mandi yang kurang layak.

Salah satu tetangga Muntiah, Niatun (45) mengatakan, warga sekitar juga bergantian melihat dan memebri makan nenek berusia 80 tahun itu. 

"Kalau Islama pergi untuk kerja buruh tani, kadang tetangga sini bergantian melihat dan memberi makan Mbah Muntiah siangnya. Tapi biasanya sehari-hari ya tetap Islama yang kasih makan dan merawatnya," kata Niatun.

Baca juga: Video Viral Nenek 80 Tahun Hidup Sendirian Tidak Terurus, Undang Simpati Warga

Hal senada juga disampaikan Siyem (50), warga yang tinggal di dekat rumah Muntiah. Siyem menyebut, Islama telah merawat Muntiah dengan baik meski kondisi ekonominya pas-pasan.

"Bantuan dari pihak desa, Pak Kades, perangkat desa juga sudah sering diberikan kepada Mbah Muntiah. Hanya memang orangnya sudah tua dan pikun," kata Siyem.

Setelah viral di media sosial, kediaman Muntiah sering dikunjungi orang. Mereka sekadar ingin mengetahui kondisi Muntiah, ada juga yang memberi bantuan.

Kondisi Muntiah lebih baik dari sebelumnya. Meski terlihat kurus, wajahnya terlihat lebih berseri.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu Nenek Muntiah. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat, klik di sini untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com