Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac Tiba di Indramayu, 4.600 Nakes dan 10 Forkopimda Akan Disuntik Pertama

Kompas.com - 27/01/2021, 17:23 WIB
Kontributor Majalengka, Mohamad Umar Alwi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sejumlah 9.200 vial vaksin Sinovac telah tiba di Indramayu, Jawa Barat. Rencananya, jumlah tersebut untuk 4.600 tenaga kesehatan dan 10 orang Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Indramayu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengungkapkan, 9.200 vial vaksin tersebut rencananya didistribusikan ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas pada Kamis (28/1/2021) besok.

"Distribusi (vaksin) akan dilakukan besok dan akan terbagi tim oleh dinas kesehatan ke-10 rumah sakit, 49 puskesmas, dan 2 klinik milik TNI-Polri," kata Deden saat memberikan keterangan di gedung Farmasi Dinkes Kabupaten Indramayu, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Tiga Warga Indramayu Tertangkap Akan Jual Perempuan ke Arab Saudi Via Malaysia

Ia menjelaskan, jumlah 9.200 vaksin Sinovac tersebut telah disimpan Dinas Kesehatan Indramayu di gedung farmasi dinas kesehatan dengan suhu 2 hingga 8 derajat celsius. Ia juga akan terus memantau, terutama suhu tidak melebihi jumlah itu.

"Jadi ini kita akan lakukan perawatan. Vaksin Covid-19 ini harus berada di 2 hingga 8 derajat celsius. Dan ini kita akan pantau terus, supaya suhu dingin ini terjaga sampai ke tahap penyuntikan yaitu ke tenaga kesehatan (nakes)," kata Deden.

Baca juga: Kasus Pengaturan Proyek di Indramayu, KPK Panggil Eks dan Anggota DPRD Jabar

 

Pengamanan distribusi vaksin

Kapolres Indramayu AKBP Hafidh S Herlambang menjelaskan, pihak kepolisian telah menyiapkan sejumlah pasukan untuk mengawal pendistribusian vaksin ke fasilitas kesehatan (faskes) disiapkan pemerintah Kabupaten Indramayu.

Pihaknya menerjunkan 300 personel, dan pelaksanaan nanti bergabung dengan petugas keamanan lainnya, yakni TNI dan Satpol PP.

Ia juga telah mendeteksi gangguan, dan sudah dilakukan langkah antisipasi mencegah hal tersebut.

"Potensi gangguannya (distribusi vaksin), bisa berupa pencurian dan juga gangguan perusakan. Dan itu semua kita sudah deteksi dan antisipasi oleh kita," ujar Hafidh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com