Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap 2 Super Tanker Panama dan Iran, Bakamla Kerahkan Unsur Laut dan Udara TNI AL

Kompas.com - 27/01/2021, 12:59 WIB
Hadi Maulana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Dua kapal super tanker asing ditangkap Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Minggu (24/1/2021).

Hingga Rabu (27/1/2021), kedua super tanker itu masih proses perjalanan menuju pangkalan Bakamla RI di Batam, Kepulauan Riau, guna pemeriksaan lebih lanjut.

Dua kapal super tanker tersebut yakni MT Horse yang berasal dari Iran dan MT Freya yang berasal dari Panama.

Baca juga: Akhyar Nasution: Saya Akan Pecahkan Rekor, Jadi Wali Kota Tak Sampai Seminggu

Hal ini terlihat dari pemantauan udara yang didokumentasikan dari helikopter TNI Angkatan Laut yang sedang berpatroli di perairan Natuna, Kepri.

Helikopter melakukan monitoring proses pemindahan kedua kapal asing tersebut.

Tak cuma melalui udara, pemantauan juga dilakukan oleh KN Pulau Marore-322 dan KN Belut Laut-406 milik TNI AL.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Wisnu Pramandita mengatakan, posisi pengamatan dilakukan saat iringan kapal berada sekitar 40 mil laut dari Kepri.

“Bergerak dalam formasi dengan MT Horse berada di depan yang dikawal KN Pulau Marore-322 di sisi kanannya dengan jarak 0,5 mil laut. Berjarak sekitar 2 mil laut, di formasi kedua terdapat MT Freya yang dikawal KN Belut Laut–406,” kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Rabu.

Baca juga: Tabrak Monyet Menyeberang Jalan, 2 Perempuan Dibawa ke Rumah Sakit

Sementara itu, di bagian depan, KRI juga telah siap mendukung pengawalan tersebut saat mendekati Perairan Tanjungpinang.

Menggunakan KRI dan Heli Panther, TNI AL siap melakukan pengamanan.

“Hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang kuat terjalin antara Bakamla RI dengan instansi pengamanan laut terkait, dalam hal ini khususnya dengan TNI AL,” kata Wisnu.

Baca juga: Prostitusi Online yang Libatkan Anak Terungkap, Pelakunya Suami Istri

Sebelumnya diberitakan, kedua kapal super tanker tersebut diamati oleh KN Pulau Marore-322.

Diduga, kedua kapal tersebut melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) ilegal.

Selain itu, kedua super tanker itu diduga dengan sengaja menutup nama lambung kapal dengan kain, serta mematikan AIS untuk mengelabui aparat penegak hukum Indonesia.

Diduga kedua kapal tanker tersebut melanggar hak lintas transit pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dengan keluar dari batas 25 mil laut ALKI.

Kemudian, melakukan lego jangkar di luar ALKI tanpa izin otoritas terkait, melaksanakan ship to ship transfer BBM ilegal, tidak mengibarkan bendera kebangsaan, AIS dimatikan, serta MT Freya melaksanakan oil spill.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com