Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suliyati Meninggal di Malaysia, Keluarga Malah Terima Jenazah Orang Lain, Ini Ceritanya

Kompas.com - 27/01/2021, 07:50 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com –  Suliyati (40), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, meninggal dunia di Malaysia karena pendarahan otak pada 12 Januari 2021.

Namun, terdapat kesalahan dalam pengiriman Jenazah Suliyati ke Jember.

Pihak keluarga yang harusnya menerima jenazah Suliyati, malah menerima jenazah orang lain yang merupakan warga asal Sragen yang juga merupakan TKW bernama Sujiati.

Kepala Dusun Krajan II Desa Grenden sekaligus tim pemulangan jenazah, M Arif Budiman menjelaskan, pemerintah desa membantu mengurus kepulangan jenazah Suliyati.

Baca juga: Salah Kirim Jenazah, TKW Asal Jember Meninggal di Malaysia, yang Dikirim Warga Sragen

Pihak desa meminta agar foto jenazah Suliyati dikirim via WhatsApp setelah dikafani.

Namun, setelah foto diterima dan dicocokkan, ternyata bukan jenazah Suliyati yang hendak dikirim, tetapi jenazah TKW lainnya yang juga meninggal dunia bernama Sulijati.

“Setelah itu, kami kirim komplain ke sana, ternyata jenazah sudah dibawa dari RS ke pihak cargo bandara di Kuala Lumpur,” papar Arif saat dihubungi, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Rombongan Pengendara Motor Kocar-kacir Dipukuli Seorang Pemuda, Ternyata Ini Penyebabnya

Pihak desa berupaya membuat surat untuk menggagalkan pengiriman jenazah tersebut.

Namun, sudah tidak bisa karena jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya dan transit Jakarta.

Selanjutnya, Pemdes berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk membuat surat agar jenazah itu tidak dikirim ke Surabaya.

"Namun, secara aturan dan prosedur maskapai tidak boleh, tetap dikirim ke alamat tujuan,” tutur dia.

Akhirnya jenazah tetap dikirim ke Surabaya dan tiba pada Jumat (22/1/2021) pukul 10.00 WIB.

Petugas bandara menghubungi pihak pemdes agar ke Surabaya untuk mengklarifikasi dan memverifikasi jenazah tersebut.

“Karena alamat dalam peti jenazah itu warga Desa Grenden,” terang dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com