Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2021, 20:42 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Pemkab Sidoarjo Jawa Timur menutup aktivitas di alun-alun dan sembilan taman di kabupaten setempat serta tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Hal tersebut sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan, penutupan alun-alun itu sebagai salah satu bagian dari penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid 2 di Kabupaten Sidoarjo yang berlangsung mulai 26 Januari–8 Februari 2021.

"Pelaksanaannya akan lebih diperketat dibanding PPKM jilid 1. Mulai besok, Rabu (27/1/2021) Pemkab Sidoarjo akan menutup alun-alun dan sembilan taman serta tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan termasuk tempat hiburan malam," kata Hudiyono, usai mengikuti rakor evaluasi PPKM dengan Gubernur Jatim via zoom, seperti dilansir dari Antara, Selasa (26/1/2021).

Pemkab Sidoarjo juga akan memperketat operasi yustisi terutama di perbatasan wilayah Sidoarjo.

Baca juga: 22.000 Dosis Vaksin Covid-19 Dikirim ke Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

Kebijakan ini terpaksa dilakukan karena berdasarkan hasil rapat evaluasi dengan Gubernur Jatim, penyebaran Covid-19 dinilai masih tinggi.

"Kemudian, data kematian pasien COVID-19 di rumah sakit juga tinggi. Terutama, pasien yang dirawat di IGD kasus meninggal mencapai 10 persen," ujar dia.

Pihaknya meminta maaf kepada warga Sidoarjo karena terpaksa harus menutup fasilitas publik seperti alun-alun yang menjadi tempat kerumunan masyarakat.

Selain alun-alun, sejumlah taman yang dikelola Pemkab Sidoarjo seperti Taman Abhirama, Taman Tanjung Puri, Taman Dwarakerta dan Taman Apkasi Porong, juga ikut ditutup.

"Kami mohon maaf pada masyarakat dan pedagang kecil karena mulai besok alun-alun dan tempat jualan di sepanjang jalan Taman Pinang–Gading Fajar juga akan ditutup sementara sampai tanggal 8 Februari 2021," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com