Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bukan Negara Tujuan, Ratusan Pengungsi Rohingya "Kabur" dari Aceh

Kompas.com - 26/01/2021, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

"Bahwa orang-orang rentan seperti mereka yang terdiri dari anak-anak, wanita dan pria, tetap berani menempuh perjalanan yang berkelanjutan, menunjukkan betapa putus asa-nya pengungsi Rohingya."

"Pengungsi Rohingya adalah etnis minoritas yang paling teraniaya di seluruh dunia, dan karenanya banyak di antara mereka yang akan selalu berupaya untuk mencari masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarga mereka," tutupnya.

Baca juga: Jejak Perjalanan Warga Rohingya yang Terdampar di Aceh, Berlayar dari Bangladesh dengan Tujuan Akhir Malaysia

'Korban kekerasan di perjalanan'

Sementara itu, Iskandar, dari Geutanyo Foundation, kelompok advokasi pengungsi yang berbasis di Indonesia, mengatakan para pengungsi tersebut merupakan korban. Di antara mereka, ada yang mengalami kekerasan dalam perjalanan di kapal, yang bisa mencapai berbulan-bulan.

"Kenapa mereka kita katakan korban? Karena mereka harus mengeluarkan sejumlah uang yang kalau mereka tidak membayar, mereka tidak bisa sampai. Nah, ketika mereka belum sampai, mereka jadi bagian daripada orang yang dikorbankan," kata Iskandar via telpon, (25/1/2021).

Namun, ia mengakui bahwa Indonesia hanya merupakan tempat transit bagi banyak dari mereka.

Baca juga: Menyoal Sindikat Penyelundupan 99 Orang Rohingya di Aceh, Kapal Rusak Saat Dijemput di Tengah Laut

"Yang harus kita lindungi sebetulnya adalah mereka bagaimana memahami bahwa mereka tidak menjadi bagian daripada smugglers itu sendiri. Ini yang kita coba beri pemahaman."

"Tetapi dalam memberi pemahaman ini kan butuh hal-hal yang lebih riil karena ada pandangan-pandangan lain bahwa yang membawa mereka bisa keluar dari kamp itu dianggap pahlawan," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya terus berupaya memberi pedampingan kepada para pengungsi Rohingya di Aceh, agar tidak jatuh korban lagi ke tangan penyelundup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com