Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Proyek Geothermal Diduga Menewaskan 5 Warga, Memicu Keributan hingga Kendaraan Dirusak

Kompas.com - 26/01/2021, 06:09 WIB
Oryza Pasaribu,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MANDAILING NATAL, KOMPAS.com - Sebanyak 5 orang tewas diduga akibat keracunan gas proyek geothermal di Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Sejumlah warga sempat mendatangi lokasi proyek energi panas bumi itu untuk menolong masyarakat yang terdampak semburan gas dari sumur bor yang dikelola PT SMGP di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Senin (25/1/2021).

Saat kejadian itu sempat terjadi keributan antara warga dengan pekerja perusahaan hingga berujung perusakan sejumlah kendaraan bermotor.

Baca juga: Proyek Geothermal Mandailing Natal Keluarkan Gas, Puluhan Warga Keracunan, 5 Tewas Termasuk Anak-anak

"Akibat kejadian yang menyebabkan lima warga meninggal dunia itu, sempat menimbulkan keributan antara masyarakat dengan pihak PT SMGP," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Pemkab Mandailing Natal M Sahnan Pasaribu kepada Kompas.com, Senin malam.

Sahnan menjelaskan, keributan tersebut merupakan aksi spontan masyarakat saat mendatangi lokasi dan berusaha mengevakuasi warga yang menjadi korban.

"Situasi saat ini relatif kondusif. Namun sudah dimediasi untuk saling menjaga diri," ujar Sahnan.

Baca juga: Ratusan Warga Rohingya Kabur dari Aceh, Tersisa 112 Orang

Kepala Kepolisian Resor Mandailing Natal AKBP Horas Tua Silalahi menjelaskan, keributan yang terjadi merupakan bentuk respons masyarakat dan ekses dari situasi yang terjadi.

"Ada motor kami yang rusak, dan Kapolsek kami sempat menjadi luapan emosi warga. Kami menjaga jangan sampai antara masyarakat dan polisi sampai miskomunikasi. Kami coba menahan diri dan hanya berkomunikasi dengan anggota kami yang ada di sana," ujar Horas  saat rapat koordinasi di Aula Kantor Bupati, Senin malam.

Kapolres menjelaskan, pasca kejadian tersebut, kondisi situasi masih relatif kondusif.

Polisi sudah menurunkan personel dan ambulans untuk fokus mengevakuasi warga.

"Kita sudah bangun komunikasi di sana, khususnya di Desa Sibanggor Julu, agar kita tahu apa yang diinginkan masyarakat terkait kejadian ini. Kita juga beritahukan, kita hadir untuk menolong dan memberikan upaya yang terbaik untuk masyarakat," ucap Kapolres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com