Sebab, Lapan tidak memiliki alat pendeteksi meteor di dekat Bali.
"Kalau benar ada saksi yang melihat bola api yang meluncur disertai ledakan, mungkin itu meteor besar atau asteroid yang memasuki atmosfer yang menyebabkan ledakan akibat gelombang kejut asteroid," kata Thomas.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, BMKG belum dapat mengonfirmasi penyebab dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng.
"Jika laporan warga itu benar melihat meteor yang melintas di atas Bali, maka fenomena shockwave yang terjadi telah berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG," kata Daryono.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, dari penelusuran di seluruh wilayah tidak ada ledakan di daratan.
"Masih ditelusuri kemungkinan di laut," terangnya kepada Kompas.com.
(Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati) Tribun Bali, Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.