KOMPAS.com - Isak tangis keluarga menyambut kedatangan peti jenazah Teofilus Lau Ura, salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Perwakilan keluarga Teofilus, Benediktus Beke mengatakan, pria yang akrab disapa Olus itu dinilai sebagai pribadi yang baik.
Benediktus menyebut, Olus merupakan anak sulung dari dua bersaudara.
Keluarga Olus, kata dia, sangat kehilangan sosok yang merupakan tulang punggung keluarga itu.
Selama ini, Olus bekerja di Jakarta. Uang yang didapat selama bekerja di Jakarta dikirim ke kampung halaman untuk menafkahi mama dan adiknya.
Baca juga: Alasan Ketua DPD PDI-P Bali Pakai 1 Sendok Menyuapi 2 Bupati Terpilih: Spontan dan Cepat
Hal itu terjadi karena ayah Olus hilang tanpa kabar sejak pergi ke Kalimantan beberapa waktu lalu.
Benediktus menambahkan, keluarga Olus telah kehilangan segalanya. Apalagi, adik Olus masih duduk di sekolah menengah atas (SMA).
"Olus itu tulang punggung keluarga. Dia telah pergi. Kini, keluarga kehilangan segalanya," kata Benediktus di rumah duka, Jumat (22/1/2021).
Peti jenazah Olus tiba di rumah duka Kampung Pora, Desa Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat.
Peti jenazah itu dibawa ambulans milik Pemerintah Kabupaten Ende.